Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji memastikan normalisasi saluran sebagai upaya mencegah banjir di kawasan Kandangan, Kecamatan Benowo, berjalan tepat waktu.
"Sekarang pemerintah kota sedang gencar-gencarnya untuk melakukan normalisasi saluran untuk mengantisipasi genangan menjelang datangnya musim hujan," kata Wakil Wali Kota Armuji di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, ada 11 persil aset milik Pemkot Surabaya di Tambak Sarioso yang sudah dikosongkan.
Rencananya persil tersebut akan digunakan untuk pembangunan rumah pompa dan normalisasi saluran di kawasan Kandangan.
Sedangkan untuk warga yang menghuni persil tersebut, Armuji mengatakan, tidak perlu khawatir karena Pemkot Surabaya sudah memfasilitasi untuk tinggal di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Romokalisari.
"Dalam menjalankan pengosongan hingga normalisasi mengedepankan pendekatan humanis. Tetapi kami menyadari bersama untuk kepentingan yang lebih besar yaitu kemaslahatan warga Surabaya," kata Armuji
Sesuai data dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, lebar lahan yang dibongkar saat ini di Tambak Sarioso sekitar 35-40 meter. Hal itu disesuaikan dengan Detail Engineering Design (DED) dengan eksisting yang ada terlebih dahulu untuk digunakan rumah pompa.
Sekretaris DSDABM Kota Surabaya Dwi Djajawardana sebelumnya mengatakan, pihaknya membangun 55 titik crossing atau sodetan di Surabaya guna mencegah banjir pada saat musim hujan.
"Pengerjaan crossing ditargetkan selesai pada November 2022. Saat ini, proses pengerjaan crossing itu telah mencapai 60 persen," kata dia.
Dwi menjelaskan, salah satu crossing yang saat ini sedang proses pengerjaan adalah saluran tengah di Jalan Ahmad Yani.
"Itu crossing-nya yang ada di tengah saluran Jalan Ahmad Yani kita tujukan ke arah timur di rumah pompa Korem Surabaya. Kalau tidak melakukan crossing di rumah pompa Korem itu, yang bagian selatan Jalan Ahmad Yani akan menumpuk di saluran Kebon Agung dan Wonorejo," kata dia.