Kepolisian Resor Mojokerto Kota, Jawa Timur, memetakan titik kerawanan tempat pemungutan suara saat pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak yang dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 14 September 2022.
Kepala Polres Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Wiwit Adisatria mengatakan pemetaan sistem pengamanan TPS ini sangat diperlukan karena wilayah-wilayah tersebut memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, seperti adanya indikasi terjadinya kecurangan dan juga kericuhan saat pemilihan kepala desa (pilkades) berlangsung.
"Kami membagi pengamanan TPS menjadi beberapa kategori, yakni wilayah kurang rawan, rawan, dan sangat rawan," ujarnya pada Apel Penerimaan BKO Brimob Polda Jatim dan Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkades Serentak di Mojokerto, Senin (12/9).
Baca juga: Kapolres Situbondo ingatkan panitia pilkades jaga netralitas
Ia mengatakan pihaknya sudah memetakan potensi kerawanan pada setiap TPS sehingga pola pengamanan masing-masing TPS disesuaikan dengan potensi yang ada.
"Tidak ada under estimate pada wilayah tertentu, kami pasti berusaha mengamankan semua wilayah dengan baik," ujar Kapolres.
Ia menambahkan terdapat 67 TPS yang berada di bawah wilayah hukum Polres Mojokerto Kota pada pilkades serentak tahun ini.
"Terdiri atas 47 TPS masuk kategori kurang rawan, 13 TPS rawan, dan tujuh TPS sangat rawan," jelasnya.
Dari 67 TPS itu, sebanyak 42 TPS di antaranya berada di Kecamatan Jetis dengan rincian 29 TPS kurang rawan, delapan TPS rawan dan lima TPS sangat rawan. Kemudian di Kecamatan Gedeg terdapat 20 TPS yang terdiri dari 18 TPS kurang rawan dan dua TPS sangat rawan, sedangkan di Kecamatan Dawarblandong terdapat lima TPS yang semuanya kategori rawan.
Menurut Wiwit, Polresta Mojokerto melibatkan 643 personel gabungan untuk pengamanan pilkades serentak, terdiri atas 335 polisi, 110 TNI, 188 Linmas, dan 10 Satpol PP. Pembagian jumlah personel akan disesuaikan dengan potensi kerawanan di setiap wilayah.
"Untuk TPS kategori kurang rawan akan dijaga oleh satu polisi dan dua Linmas. Untuk kategori rawan akan dijaga oleh dua polisi dan empat Linmas, dan untuk kategori sangat rawan masing-masing TPS akan dijaga tiga polisi dan enam Linmas," ujarnya.
Baca juga: Desa tak mencairkan ADD hambat tahapan pilkades serentak di Situbondo
"Hari ini kami juga mendapatkan BKO dari Brimob Polda Jatim untuk membantu pengamanan pilkades," ujarnya.
Beberapa desa di wilayah hukum Polresta Mojokerto yang melaksanakan pilkades serentak meliputi Desa Gunungan (Kecamatan Dawarblandong), Desa Canggu, Ngabar, Jetis, dan Lakardowo (Kecamatan Jetis), serta Desa Sidoharjo, Batankrajan dan Pagerejo (Kecamatan Gedeg).
Apel persiapan pengamanan pilkades serentak turut dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa, Dandim 0815 Mojokerto Letkol Infantri Beni Asman, Kajari Kabupaten Mojokerto Gaos Wicaksono, Ketua PN Mojokerto Sarudi, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh M. dan Kasatpol PP Kabupaten Mojokerto Noerhono.(*)
Kepala Polres Mojokerto Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Wiwit Adisatria mengatakan pemetaan sistem pengamanan TPS ini sangat diperlukan karena wilayah-wilayah tersebut memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi, seperti adanya indikasi terjadinya kecurangan dan juga kericuhan saat pemilihan kepala desa (pilkades) berlangsung.
"Kami membagi pengamanan TPS menjadi beberapa kategori, yakni wilayah kurang rawan, rawan, dan sangat rawan," ujarnya pada Apel Penerimaan BKO Brimob Polda Jatim dan Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkades Serentak di Mojokerto, Senin (12/9).
Baca juga: Kapolres Situbondo ingatkan panitia pilkades jaga netralitas
Ia mengatakan pihaknya sudah memetakan potensi kerawanan pada setiap TPS sehingga pola pengamanan masing-masing TPS disesuaikan dengan potensi yang ada.
"Tidak ada under estimate pada wilayah tertentu, kami pasti berusaha mengamankan semua wilayah dengan baik," ujar Kapolres.
Ia menambahkan terdapat 67 TPS yang berada di bawah wilayah hukum Polres Mojokerto Kota pada pilkades serentak tahun ini.
"Terdiri atas 47 TPS masuk kategori kurang rawan, 13 TPS rawan, dan tujuh TPS sangat rawan," jelasnya.
Dari 67 TPS itu, sebanyak 42 TPS di antaranya berada di Kecamatan Jetis dengan rincian 29 TPS kurang rawan, delapan TPS rawan dan lima TPS sangat rawan. Kemudian di Kecamatan Gedeg terdapat 20 TPS yang terdiri dari 18 TPS kurang rawan dan dua TPS sangat rawan, sedangkan di Kecamatan Dawarblandong terdapat lima TPS yang semuanya kategori rawan.
Menurut Wiwit, Polresta Mojokerto melibatkan 643 personel gabungan untuk pengamanan pilkades serentak, terdiri atas 335 polisi, 110 TNI, 188 Linmas, dan 10 Satpol PP. Pembagian jumlah personel akan disesuaikan dengan potensi kerawanan di setiap wilayah.
"Untuk TPS kategori kurang rawan akan dijaga oleh satu polisi dan dua Linmas. Untuk kategori rawan akan dijaga oleh dua polisi dan empat Linmas, dan untuk kategori sangat rawan masing-masing TPS akan dijaga tiga polisi dan enam Linmas," ujarnya.
Baca juga: Desa tak mencairkan ADD hambat tahapan pilkades serentak di Situbondo
"Hari ini kami juga mendapatkan BKO dari Brimob Polda Jatim untuk membantu pengamanan pilkades," ujarnya.
Beberapa desa di wilayah hukum Polresta Mojokerto yang melaksanakan pilkades serentak meliputi Desa Gunungan (Kecamatan Dawarblandong), Desa Canggu, Ngabar, Jetis, dan Lakardowo (Kecamatan Jetis), serta Desa Sidoharjo, Batankrajan dan Pagerejo (Kecamatan Gedeg).
Apel persiapan pengamanan pilkades serentak turut dihadiri Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa, Dandim 0815 Mojokerto Letkol Infantri Beni Asman, Kajari Kabupaten Mojokerto Gaos Wicaksono, Ketua PN Mojokerto Sarudi, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto Ayni Zuroh M. dan Kasatpol PP Kabupaten Mojokerto Noerhono.(*)