Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memberi penghargaan tanda kehormatan "Satyalancana Karya Satya" kepada sebanyak 215 guru sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Penerima tanda kehormatan Satyalancana kali ini merupakan jumlah terbesar di Gedung Negara Grahadi. Semua penerimanya adalah insan guru yang kita muliakan. Hasil kerja keras dari anda semua," kata Khofifah usai menyematkan tanda kehormatan di Surabaya, Selasa (23/8) malam.
Menurutnya, penyematan tanda kehormatan ini merupakan tindak lanjut Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 104/TK/2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Republik Indonesia Satyalancana Karya Satya yang diterbitkan pada September 2021 lalu.
Tercatat guru yang menerima penghargaan sebanyak 128 orang dengan masa kerja 10 tahun, 18 orang dengan masa kerja 20 tahun, dan 69 orang dengan masa kerja 30 tahun.
Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas seluruh pengabdian, dedikasi dan kerja keras para guru dalam mendidik anak bangsa, khususnya para guru di Jawa Timur yang telah membuahkan prestasi membanggakan.
"Tiga tahun berturut-turut tercatat capaian SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) siswa asal Jawa Timur berada di peringkat paling atas se-Indonesia," ujarnya.
Khofifah memberikan mandat agar para guru selalu memiliki komitmen untuk melahirkan putra putri bangsa yang cerdas, berkualitas, serta berkarakter.
Mantan Menteri Sosial itu menandaskan tugas berat yang diemban oleh para guru adalah menjaga maruah dan kehormatan bangsa.
"Maruah dan kehormatan bangsa itu bertumpu pada kualitas sumber daya manusia yang berasal dari kualitas dan karakter pendidikannya," katanya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah mengingatkan agar terjalin komunikasi dua arah antara pendidik dan peserta didik, sebagai ikhtiar agar pendidikan dapat melahirkan putra putri didik yang pintar dan benar.
"Sampaikan kepada seluruh anak didik hingga kedua orang tua siswa untuk bisa saling mendukung dan mendoakan dalam kebaikan. Jika saling mendoakan, Insyaallah ilmunya manfaat barokah," tuturnya.