Jakarta (ANTARA) - Setelah vakum dari dunia hiburan selama 10 tahun, aktris Putri Patricia mengaku bersyukur dapat kembali tampil di dunia akting dengan bergabung dalam film horor bertajuk "Perjamuan Iblis".
"Saya kan sudah lama banget ya nggak ada di dunia entertainment. Sebenarnya saya dari bulan lalu sudah ada syuting film. Jadi kayaknya Tuhan sudah menakdirkan gue diciptakan untuk di entertainment, jadi kembali ke jalur lagi," ujar Putri saat dijumpai dalam acara konferensi pers "Perjamuan Iblis" di Jakarta Selatan, Kamis.
Lama tak berakting, Putri mengaku tegang saat kembali terjun di dunia entertainment, namun sebelum memulai proses syuting "Perjamuan Iblis", Putri mengaku bersyukur sempat melakukan persiapan reading bersama lawan mainnya dalam film tersebut.
Baca juga: Sejumlah kepala daerah hingga artis hadiri pernikahan putri Anies Baswedan
"Kalau yang di proyek ini, itu saya persiapannya untungnya kita masih bisa reading. Tapi kalau yang syuting bulan lalu itu jujur gue tegangan tinggi banget. Karena sudah lebih dari satu dekade tidak pernah akting," kata Putri.
"Jadi yang syuting kemarin itu lebih banyak ke pressure karena sudah nggak tahu lagi dunia ini seperti apa. Walaupun ada kata-kata yang bilang kalau sudah bisa naik sepeda, walau sudah lama nggak naik sepeda, tapi begitu sekali naik sepeda lu akan tahu caranya. Nah itulah yang gue alami," katanya.
Meskipun sudah memiliki kemampuan akting sebelumnya, Putri juga mengaku banyak mendapatkan pelajaran baru saat kembali ke dunia hiburan. Tak hanya itu, karakter Ibu Santi yang dia perankan dalam "Perjamuan Iblis" juga membuatnya mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tak pernah dia lakukan selama berkarir di dunia hiburan.
"Tapi nggak menutup kemungkinan juga memang banyak hal baru yang harus dipelajari. Contoh di karakter film ini, saya pernah waktu itu sudah lama banget lah ya, memerankan tokoh yang mirip. Tapi karakter Ibu Santi ini ada satu scene yang saya belum pernah dan tidak pernah terbayang akan saya lakukan sebelumnya," ungkap Putri.
"Jadi itu yang menjadi PR buat saya. Jadi memang setiap projek itu kan beda-beda karakter, beda-beda pengalaman. Istilahnya walaupun sudah bisa naik sepeda, gue sudah bisa ngebut, tapi kan medannya beda-beda. Jadi harus dipelajarin lagi," tutupnya.(*)