Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Unggulan Iptek Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran Neily Zakiah berpesan kepada perokok agar mengurangi ketergantungan dan berhenti sepenuhnya secara bertahap dengan cara menggunakan sumber nikotin lain yang lebih rendah risiko ketimbang rokok bakar konvensional.
Neily menjelaskan, berhenti merokok secara bertahap menggunakan produk lain yang rendah risiko bisa mengurangi gejala kecemasan pada perokok karena asupan nikotinnya tetap terjaga, namun dengan kadar yang diturunkan secara bertahap.
“Terkadang, jika proses berhenti merokok tidak dilakukan secara bertahap, maka gejala withdrawal yang bisa membuat kurang nyaman secara fisik dan psikologis dapat terjadi, sehingga meningkatkan kemungkinan orang tersebut untuk kembali merokok atau yang disebut dengan relapse,” kata Nelly dalam keterangannya pada Sabtu.
Menurut Neily, saat ini ada sejumlah pilihan intervensi yang bisa dimanfaatkan perokok dewasa, seperti melakukan konseling dengan pihak kompeten semisal dokter, psikolog klinis, apoteker, dan lain-lain.
Ada juga alternatif lain dengan menggunakan produk terapi pengganti nikotin atau nicotine replacement therapy (NRT) seperti tablet hisap, permen karet, dan semprotan hidung.
“Konsep NRT adalah menyediakan nikotin dengan dosis rendah melalui produk-produk tersebut untuk melemahkan gejala withdrawal nikotin dari rokok secara bertahap,” jelasnya.
Selain NRT, saat ini berbagai pihak juga tengah mengevaluasi pemanfaatan produk tembakau alternatif seperti rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.
Ia menilai, tembakau alternatif sebagai produk penghantar nikotin yang terlahir dari hasil inovasi dan kajian ilmiah, dapat menjadi pilihan bagi perokok dewasa yang merasa kesulitan untuk berhenti dari kebiasaannya. Namun, perlu dicatat bahwa produk itu tidak bebas risiko sepenuhnya, sehingga pilihan yang terbaik adalah berhenti merokok total.
Baca juga: Cara-cara untuk berhenti merokok