Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, memberikan pembinaan dan pelatihan literasi digital kepada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) setempat sebagai mitra dalam melaksanakan diseminasi informasi.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Rabu, mengatakan KIM tidak hanya berperan sebagai "corong" pemerintah, namun juga diharapkan bisa memberikan masukan mengenai berbagai hal yang menjadi program pemerintah yang mungkin belum maksimal dalam mengakomodasi masyarakat.
"Ini agar kami yang ada di jajaran pemerintahan bisa melakukan evaluasi karena di setiap lingkungan itu memiliki potensi yang berbeda-beda, sedangkan program pemerintah ini belum tentu bisa diterapkan sama merata di semua kelurahan," kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Dengan adanya komunikasi dua arah tersebut, Ning Ita berharap setiap keputusan dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah akan berdampak langsung untuk kemajuan Kota Mojokerto dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Semoga keberadaan KIM ini benar-benar jadi kekuatan bagi Pemerintah Kota, sinergi yang kuat antara pemerintah dengan masyarakat, kita saling membutuhkan, ini yang ke depan harus kita kuatkan," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto Santi Ratnaning Tias mengatakan kegiatan pembinaan dan pelatihan ini diikuti 13 KIM se-Kota Mojokerto dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Umi Dayati, M.Pd., dari Universitas Negeri Malang.
"Pelatihan dan pembinaan ini untuk memperkuat kemampuan terkait literasi digital kepada seluruh anggota KIM yang ada di Kota Mojokerto agar memiliki kemampuan dan kompetensi dalam berkomunikasi untuk nantinya dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat Kota Mojokerto," ujarnya.
Diharapkan pemahaman literasi digital tersebut nantinya akan bermanfaat bagi seluruh KIM dan mampu beradaptasi dalam tantangan baru dalam perkembangan teknologi saat ini, demikian Umi Dayati.