Surabaya (ANTARA) - Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya menemukan teko dan kopi dalam jumlah banyak yang berada di dalam tas koper milik salah seorang calon haji asal kelompok terbang 16.
"Akibat kelebihan berat, akhirnya dia memilih untuk mengeluarkan teko daripada barang yang lain dari kopernya," ujar Ketua PPIH Embarkasi Surabaya Husnul Maram usai menyambut kedatangan jamaah calon haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Selasa.
Belajar dari barang bawaan koper dan tas tenteng kloter sebelumnya, kata Maram, perlu mendapatkan perhatian dari jamaah yang akan berangkat beribadah ke Tanah Suci.
Ia mengingatkan tas bagasi yang dibawa maksimal memuat 15 kilogram, dan tas tenteng dapat diisi maksimal lima kilogram.
"Jangan sampai kelebihan kopernya, pasti nanti dibongkar dan disuruh mengeluarkan barangnya agar tidak lebih dari 15 kilogram," ucapnya.
Baca juga: PPIH Surabaya amankan jerigen isi beras dan uang Rp150 juta
Kelebihan muatan tersebut biasanya karena jamaah memasukkan bahan makanan seperti beras, mie instan, snack, bumbu masak secara berlebihan.
Ia juga mengingatkan jamaah yang akan berangkat haji paham terhadap penempatan barang bawaannya, seperti powerbank maksimal kapasitas 20.000 mAh bisa ditempatkan di tas tenteng atau tidak dimasukkan koper.
"Sedangkan, benda tajam seperti silet, gunting, pisau, alat cukur letakkan di koper besar, jangan di tas tenteng," kata pria yang juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Timur tersebut.
Baca juga: Jamaah calon haji Lamongan tepergok bawa paku, palu dan cobek
Berikutnya, rokok maksimal 200 batang yang bisa dibawa, dan cairan serta gel tidak boleh lebih dari 100 mililiter di dalam pesawat.
Di sisi lain, hingga hari ini telah diberangkatkan sebanyak 6.719 jamaah calon haji dari 15 kloter yang sudah berada di Madinah.
"Intinya, ada catatan evaluasi hingga 10 hari pertama keberangkatan jamaah dari Embarkasi Surabaya, terutama terkait barang bawaan. Kami imbau kepada JCH untuk mematuhi aturan-aturan yang sudah disampaikan," tutur dia.
Berdasarkan data dari Kemenag Jatim untuk Embarkasi Surabaya tahun ini ada 16.967 orang jamaah haji yang dilayani dan terbagi dalam 38 kloter.
Rinciannya, dari Jawa Timur sebanyak 16.087 orang, Provinsi Bali 318 orang, Provinsi Nusa Tenggara Timur 291 orang, Palembang 119 orang, serta petugas kloter 152 orang.