Jakarta (ANTARA) - Persahabatan dan kerja sama tim menjadi dua poin utama yang tak bisa lepas dari kisah robot kucing asal Jepang bernama Doraemon dan sahabatnya, Nobita Nobi, beserta rekan-rekan sepermainan mereka. Pun dalam film "Doraemon: Nobita's Little Star Wars 2021" yang merupakan remake dari judul serupa yang dirilis pada tahun 1985 silam.
Anime yang disutradarai Susumu Yamaguchi dan diproduksi CBI Pictures itu menjadi film ke-41 dalam franchise Doraemon. Kisah dimulai saat alien seukuran telapak tangan manusia bernama Papi bertemu Nobita secara tak sengaja.
Nobita kala itu sedang dilanda kesedihan karena berselisih paham dengan Takeshi Gouda atau Gian dan Suneo Honekawa karena sebuah proyek film bertema ruang angkasa. Doraemon yang berada di tengah perselisihan mereka pun tidak bisa berbuat apa-apa, walau merasa bersalah pada Nobita.
Sesampainya di rumah, Nobita mengajak Doraemon berbincang dengan Papi dan sang alien pun mengisahkan asal mula dirinya berada beserta masalah yang tengah dihadapi. Seperti biasanya, Nobita melibatkan teman perempuannya, Shizuka Minamoto, dengan harapan bisa ikut membantu permasalahan Papi.
Perlahan, Nobita, Doraemon, Shizuka dan Papi semakin akrab dan menjadi teman. Tetapi, di tengah keakraban itu, tiba-tiba sebuah kapal ruang angkasa berbentuk paus datang ke Bumi yang dipimpin Duracurol. Mereka mencoba menyerang Doraemon dan teman-temannya sembari membawa Papi pulang ke Planet Pirika.
Merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan orang di Bumi yang telah terlibat, Papi berusaha melawan para tentara yang berada di kapal ruang angkasa tersebut.
Di sisi lain, demi menyelamatkan Papi dan planetnya, Doraemon dan teman-temannya memutuskan untuk berangkat ke planet Pirika untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Gian dan Suneo yang akhirnya tahu soal keberadaan Papi juga tak mau ketinggalan ambil bagian.
Tema ruang angkasa memang bukan hal baru dalam anime Doraemon. Sebelumnya, tema ini dihadirkan salah satunya melalui judul "Doraemon: Nobita's Space Heroes".
Tetapi, mungkin tak akan ada rasa bosan menyaksikan petualangan si robot kucing beserta rekan-rekannya ciptaan kreator Fujiko F. Fujio itu. Penonton akan diajak bernostalgia mengingat tayangan lain dari robot kucing dengan kantong ajaibnya itu.
Selama 109 menit, penonton diajak menyelami persahabatan dan kerja sama mereka bertarung melawan sosok-sosok jahat. Sebuah kisah sederhana namun menarik.
Bumbu-bumbu perselisihan pendapat seperti yang biasanya terjadi pada anak-anak usia sekolah dasar, haru, aksi jenaka hingga ketegangan sesaat juga menjadi perwarna yang tak bisa dilepaskan dari kisah Doraemon.
Bagi mereka yang rindu dengan sosok anak pintar bernama Hidetoshi Dekisugi, maka bisa sekedar terhibur kala menyaksikan film yang tayang perdana di bioskop CGV seluruh Indonesia itu mulai 25 Mei 2022.
Tokoh Dekisugi yang memang relatif jarang dihadirkan dalam film Doraemon itu ikut membantu proyek film milik Suneo. Bila biasanya dia tampak unggul dalam pelajaran di sekolah dan pengetahuan umum, kali ini Dekisugi menunjukkan kemampuannya dalam mengedit gambar dengan teknik kekinian. (*)