Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengizinkan masyarakat untuk mudik menyusul kasus COVID-19 di kota ini yang semakin landai serta capaian vaksinasi yang termasuk tertinggi di Jatim.
"Secara umum capaian vaksinasi dosis pertama adalah 140,65 persen, dosis kedua 128,16 persen dan dosis ketiga 22,72 persen per tanggal 14 April 2022," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima di Kediri, Minggu.
Pihaknya mengungkapkan, capaian tersebut memang melampaui target vaksinasi yang ditetapkan pemerintah pusat yakni 60 persen.
Pemkot Kediri berkomitmen untuk turut serta mendukung pemerintah, guna percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi. Hal ini sekaligus sebagai salah satu strategi kunci untuk menekan penyebaran COVID-19 di Indonesia, khususnya di Kediri.
Pihaknya mengatakan saat ini optimalisasi dilakukan untuk vaksinasi warga lanjut usia. Masih banyak ditemukan lansia yang memiliki komorbid sehingga belum bisa dilakukan vaksinasi terutama dosis ketiga.
"Ada juga lansia yang dosis pertama dan kedua menggunakan AstraZeneca sehingga jarak waktunya belum masuk untuk dilakukan booster," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan capaian vaksinasi COVID-19 di Kota Kediri, Pemkot Kediri telah mengatur kebijakan terkait momen mudik lebaran.
Pemkot Kediri memberikan lampu hijau bagi warganya di luar Kota Kediri untuk pulang ke kampung halaman dengan syarat sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga.
"Tidak hanya di Kediri, di seluruh Indonesia pun kasus COVID-19 mulai melandai. Pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik dengan catatan sudah divaksin booster," ujar Fauzan.
Namun, pihaknya tetap akan mengirimkan surat edaran pada tiap-tiap RT dan RW agar melakukan pemantauan kedisiplinan protokol kesehatan dan vaksinasi dosis ketiga kepada para pemudik. Warga juga diimbau tetap melakukan protokol kesehatan, mengantisipasi penyebaran virus tersebut.
"Kami imbau kepada masyarakat agar taat protokol kesehatan dan melakukan vaksin booster COVID-19 sebelum mudik. Karena vaksinasi yang lengkap dapat menjadi senjata pelengkap untuk pencegahan pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya Kota Kediri," ujarnya.