Surabaya (ANTARA) - Universitas Surabaya menyambut kedatangan mahasiswa kuliah tatap muka secara penuh dengan fashion show di trotoar Kampus II Ubaya Tenggilis, Senin.
Sambutan dengan melambaikan tangan sambil fashion show diberikan kepada mahasiswa yang datang ke kampus setelah dua tahun menjalani pembelajaran jarak jauh.
Dosen Fakultas Industri Kreatif Ubaya Hany Mustikasari S.Sn., mengatakan kegiatan tersebut dalam menyambut mahasiswa dikarenakan lebih interaktif dan kesan anak muda serta membawa aura semangat tertuang dalam setiap kostum.
Koleksi baju bertema Anemoia milik mahasiswa FIK Ubaya ini diperagakan oleh 10 model dari kalangan mahasiswa.
"Koleksi ini merupakan karya mahasiswa FIK yang menjalani tugas akhir dan menempuh mata kuliah Local Content Design Project. Sehingga kegiatan ini bersifat dari mahasiswa untuk mahasiswa," ujarnya.
Sementara itu, trotoar depan kampus Ubaya dipilih menjadi runway fashion show dan membuat pesan sambutan lebih tertuju pada mahasiswa.
Mahasiswa FIK Ubaya angkatan 2019 yang sekaligus koordinator catwalk fashion show Audrey Ernestina menjelaskan pada koleksi Anemoia terdapat perpaduan warna yang harmonis dan selaras.
Sama halnya seperti manusia yang berusaha hidup berdampingan dengan alam dan manusia lain di sekitarnya.
"Adanya fashion show ini selain untuk menyambut kehadiran mahasiswa secara offline juga menunjukkan bahwa sebagai mahasiswa dapat terus menghasilkan karya kreatif dalam kondisi apapun," ujarnya.
Rektor Ubaya Dr. Benny Lianto mengatakan keputusan kuliah tatap muka yang dilakukan Ubaya mengikuti arahan pemerintah.
Salah satu pertimbangannya adalah melihat dari perkembangan COVID-19 terkini serta ketercapaian dua kali vaksin civitas akademika Ubaya yang sudah mencapai di atas 95 persen.
"Seluruh kegiatan belajar mengajar termasuk ujian akhir semester akan dilaksanakan secara offline baik tingkat fakultas maupun politeknik," ujarnya.
Sebelumnya, mahasiswa Ubaya menjalani perkuliahan daring sejak Maret 2020. Kebijakan ini dilakukan ketika pandemi COVID-19 meluas di seluruh daerah Indonesia.
Pada tahun 2021, aktivitas kuliah tatap muka mulai dibuka hanya untuk mahasiswa yang membutuhkan sarana prasarana fisik laboratorium.
Kini, secara serempak mahasiswa serta dosen dapat kembali menjalankan pembelajaran tatap muka.