Jakarta (ANTARA) - Cendekiawan Muslim Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun meminta Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Puan Maharani, untuk menjadikan partai tersebut sebagai partai pengayom.
PDIP harus bertransformasi menjadi PDI Pengayoman, bukan lagi PDI Perjuangan, untuk mengayomi seluruh warga, kata Cak Nun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Hal itu disampaikan Cak Nun dalam acara Sinau Bareng Cak Nun, di Masjid At-Taufiq, Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/4) malam.
Cak Nun menegaskan, acara yang dihadirinya malam itu bukan acara politik. Tetapi semata-mata untuk menguatkan keindonesiaan.
Acara ini bukan acara partai, tidak ada politik-politikan. Ini acara untuk meneguhkan keindonesiaan, katanya.
Cak Nun mengakui jika sosok dan kiprah Puan Maharani di dunia politik semakin dewasa dan bijaksana.
Saya menemukan Mbak Puan ini jauh lebih dewasa daripada yang saya sangka. Jauh lebih tajam pikirannya daripada yang saya sangka, dan jauh lebih sareh atau bijaksana daripada yang saya duga-duga. Jadi, saya bersyukur dan yang paling saya kagumi acara berlangsung karena kebesaran jiwanya Bu Mega," ujar Cak Nun.
Sementara itu, Puan berterima kasih atas kehadiran dan pesan yang disampaikan Cak Nun. Kepada Cak Nun, Puan juga menyampaikan salam dari Presiden Ke-5 RI yang juga Ketua Umun PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Sekolah Partai PDI Perjuangan sekarang berhadapan dengan Masjid At-Taufiq. Artinya kepedulian kita bersama umat Islam untuk bisa terus bisa bersinergi dan bergotong royong. Seperti harapan Cak Nun agar PDI Perjuangan bisa mengayomi seluruh warga bangsa, kata Puan.
Puan secara khusus bersyukur Masjid At-Taufiq, yang dibangun untuk mengenang ayahnya Taufiq Kiemas, akhirnya bisa dibuka setelah tertunda karena pandemi COVID-19. (*)