Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi bekerja sama dengan PT Bawa Indonesia Global (BIG) untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan potensi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu.
Kolaborasi pengembangan potensi UMKM ini diresmikan dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan CEO PT BIG Eka Sari Lorena Soerbakti di Banyuwangi, Jawa Timur, Senin.
"Kerja sama ini merupakan wujud ikhtiar Pemkab Banyuwangi dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi UMKM. Alhamdulillah di saat kami berupaya membantu UMKM untuk bangkit kembali, rupanya ada swasta yang tertarik untuk bersama-sama meningkatkan bisnis UMKM," ujar Bupati Ipuk.
Ia menjelaskan bahwa kolaborasi yang dilakukan tersebut menjadi satu kebutuhan karena pemkab memiliki keterbatasan mengenai pemasaran, teknologi informasi atau pemasaran digital serta hal lainnya.
"Saya paham meningkatkan UMKM ini bukanlah urusan yang mudah. Untuk itu diperlukan kolaborasi dengan banyak pihak sehingga akan membuka pasar maupun meningkatkan kualitas UMKM itu sendiri. Terima kasih, khususnya kepada Kemenko Marves yang juga memfasilitasi kerja sama ini," kata Ipuk.
Dalam acara itu, hadir pula Asisten Deputi Pariwisata Berkelanjutan Kemenko Marves Kosmas Harefa dan Wakil Bupati Karo (Sumatera Utara) Theopillus Ginting yang datang ke Banyuwangi untuk berbagi pengalaman mengenai pengembangan pariwisata dan sektor ekonomi kreatif.
"Tentunya MoU ini akan melengkapi program-program UMKM yang telah dijalankan Banyuwangi, seperti Warung Naik Kelas (Wenak), bantuan alat produksi, hingga berbagai pelatihan dan sejumlah fasilitasi yang telah dilakukan pemkab untuk mendorong perkembangan UMKM di Banyuwangi," tutur Ipuk.
CEO PT BIG Eka Lorena menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan perekonomian melalui pengembangan potensi-potensi daerah.
"Ini awal dari ikhtiar kami semua agar ke depannya bisa mengangkat kesejahteraan UMKM untuk bisa memasarkan produknya maupun kualitas yang lebih," ujarnya.
Usai penandatanganan MoU, Pemkab Banyuwangi dan PT BIG yang didukung Kemenko Marves menggelar pelatihan pada hari itu juga yang diikuti sebanyak 50 pelaku UMKM di Pendopo Kabupaten Banyuwangi.
Eka Lorena juga langsung mengurasi berbagai produk UMKM yang dibawa oleh masing-masing peserta.
"Mereka bawa produknya, langsung kami kurasi apa kelebihan dan apa yang harus dilakukan agar bisa diterima pasar. Kalau berbisnis, kita harus tahu kebutuhan pasar yang akan kita tuju. Ini penting agar mereka produknya bisa diterima. Kami sampaikan ini ke UMKM," ujarnya.
Selain itu, para peserta juga mendapatkan pelatihan keuangan dari CEO QM Financial Ligwina Hananto.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Banyuwangi Nanin Oktaviantie menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah tahap awal karena masih ada lagi pelatihan-pelatihan lain menyesuaikan dengan kebutuhan UMKM. "Kami lakukan bertahap," ujar Nanin. (*)