Sidoarjo (ANTARA) - Kapolresta Sidoarjo Kombes Polisi Kusumo Wahyu Bintoro saat sidak ketersediaan minyak goreng di sejumlah gudang toko swalayan di Gedangan, Sidoarjo, Senin, mengklaim jika pasokan minyak goreng dari supplier terbatas.
"Seperti di gudang salah satu toko swalayan yang kami datangi ini, ada tinggal 179 karton yang per kartonnya berisi enam kemasan 2 liter. Stok ini pun datang dari pihak supplier, langsung didistribusikan ke gerai-gerai toko swalayan di wilayah Sidoarjo, Surabaya, Gresik dan Madura," katanya.
Dalam keterangan tertulis ia mengatakan, harga minyak goreng yang dijual, tidak ada permainan harga dari ketentuan pemerintah, yakni per liter Rp14 ribu serta tidak adanya penimbunan stok dari pihak distributor.
Dalam sidak kelangkaan minyak goreng kali ini, Kapolresta Sidoarjo berkomunikasi dengan beberapa kepala cabang toko swalayan. Bahwa terjadinya kelangkaan minyak goreng disebabkan karena adanya permintaan dari pihak toko swalayan tidak dipenuhi secara banyak oleh pihak supplier.
"Di PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. contohnya dari permintaan minyak goreng 100 persen ke supplier, hanya dipenuhi bulan Januari 14 persen, Februari 8 persen. Karena suplai yang sangat minim itulah menyebabkan kelangkaan minyak goreng di wilayah kita,” ucapnya
Oleh sebab itu, kata dia, terkait kelangkaan minyak goreng, pihaknya akan menindaklanjuti ke pihak supplier apa yang menjadi penyebab keterlambatan penyediaan minyak goreng.
Masyarakat juga diimbau jangan panik, polisi bersama dinas terkait menjamin situasi seperti ini segera teratasi dan tetap aman kondusif.
Kepala Cabang PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Sidoarjo Sudarman membenarkan, keterbatasan stok minyak goreng di tempatnya lebih dikarenakan pada penyediaan dari pihak supplier yang begitu terbatas.
"Tidak sepenuhnya demand kami dipenuhi semuanya, dikirim dalam jumlah sedikit kemudian segera kami distribusikan ke gerai-gerai Alfamart sesuai permintaan," katanya.