"Ada 10 warga Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji mengungsi ke Masjid Baiturohman setempat," kata Sekretaris BPBD Jember Heru Widagdo saat dikonfirmasi per telepon di Jember, Jumat.
Menurutnya, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Jember pada Kamis (20/1) sore hingga malam.
"Sungai Petung mengalami kenaikan debit air, berwarna keruh coklat dan berlumpur yang masuk ke permukiman warga setinggi 70 ssampai 90 cm," tuturnya.
Ia mengatakan dampak banjir disertai lumpur terjadi di beberapa desa, bahkan beberapa bagian rumah warga tergerus derasnya arus Sungai Petung.
"Beberapa desa yang terdampak banjir lumpur berada di Kecamatan Rambipuji, Panti dan Bangsalsari, bahkan ada 10 warga Desa Pecoro di Rambipuji terpaksa mengungsi ke masjid setempat," katanya.
Ia menjelaskan petugas dan relawan BPBD Jember turun ke lokasi untuk melakukan asessment dan membantu warga yang terdampak banjir di beberapa desa.
"Kami mengimbau kepada warga untuk menjauhi aliran sungai yang debit airnya sangat deras dan Tim Reaksi Cepat (TRC) masih melakukan kegiatan penanganan sejak Kamis (20/1) malam," ujarnya.
Untuk banjir di wilayah Jembatan Badean di Kecamatan Bangsalsari sudah surut, namun kondisi aliran sungai masih deras, sehingga warga masih siaga dan TRC bersama relawan melakukan pembersihan material lumpur.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Jember juga membantu BPBD Jember untuk membersihkan rumah warga yang terdampak banjir disertai lumpur di beberapa lokasi.
"Petugas dan relawan mengalami kendala karena hujan masih mengguyur kawasan setempat dan kondisi gelap, serta banjir lumpur yang masih menggenang," kata Kepala Markas PMI Jember Rupiyanto.
Ia mengatakan PMI Jember akan melanjutkan pembersihan rumah warga terdampak banjir pada Jumat pagi.