Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa ketangguhan keluarga dalam menghadapi pandemi COVID-19 tergantung pada peran yang dijalankan oleh seorang ibu.
“Bagaimana seorang ibu, seorang perempuan itu menjadi agen perubahan dan bisa sebagai kunci untuk memperkuat dalam hal bagaimana keluarga itu tetap bisa bertahan di masa pandemi COVID-19 ini,” kata Nadia dalam Webinar Selamatkan Perempuan Indonesia yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Nadia menuturkan setiap ibu memiliki andil besar dalam memperhatikan ketangguhan keluarga melalui mengingatkan setiap anggota keluarga mengenai protokol kesehatan yang dijalankan supaya terhindar dari berbagai varian virus akibat COVID-19.
Andil besar tersebut harus dijalankan, karena usia produktif sampai usia lanjut serta apapun gender yang dimiliki tetap memiliki risiko besar untuk tertular, terinfeksi, terkena sakit berat hingga meninggal dunia karena virus SARS-CoV-2 itu.
Dalam hal ini, ibu memiliki peran untuk merawat keluarganya dengan memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik dan benar, seperti memakai masker dengan benar tepat di hidung, mencuci tangan menggunakan air mengalir, menjaga jarak mengurangi mobilitas hingga mengganti pakaian ketika keluar dari rumah.
Pada saat akan melakukan kegiatan di luar rumah, kata dia, penting bagi ibu untuk melindungi anak-anak dengan tidak membawa mereka ke tempat publik yang ramai seperti mal.
“Karena kita tahu anak mungkin belum divaksin terutama yang di bawah usia enam tahun. Kedua, melakukan aktivitas di tempat publik merupakan risiko juga bagi anak-anak kita,” ujar dia.
Apabila terdapat anggota keluarga yang menjalani isolasi mandiri, ibu diharapkan rutin melakukan perawatan, seperti mengganti sprei atau handuk yang telah digunakan oleh anggota yang tertular supaya virus tidak menetap di dalam rumah.
Menurut Nadia di samping menjadi pengawas protokol kesehatan dalam keluarga, ibu juga menjadi gerbang utama dalam penyebarluasan dan menerima informasi COVID-19 untuk diedukasikan pada keluarga, terutama anak-anak.
Diharapkan para ibu dapat menyaring dengan baik informasi yang diedarkan dan membaca informasi dari sumber yang bisa dipertanggungjawabkan, baik yang diterima melalui media sosial atau aplikasi chatting dalam gawai.
Namun, untuk menjaga kesehatan keluarga, dia menekankan penting pula bagi ibu dalam menjaga kesehatannya, di samping kegiatan merawat keluarga. Hal itu disebabkan oleh minimnya waktu yang dimiliki ibu untuk memperhatikan dirinya sendiri.
“Tentunya tugas-tugas yang dia selesaikan sebagai bagian dari keluarga, tetapi penting juga dia sebagai perempuan, harus menjaga dirinya untuk tetap aman dan tetap tidak tertular dari COVID-19,” tegas Nadia. (*)