Surabaya (ANTARA) - Warga di kawasan pesisir Kota Surabaya diminta siaga adanya peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) berupa potensi banjir rob yang terjadi pada 2-7 Desember 2021.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Irvan Widyanto di Surabaya, Sabtu, berharap warga Kota Surabaya menyadari dan siaga terhadap potensi banjir rob ini.
"Hal itu bisa dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan sekitarnya. Yang paling penting juga, apabila terjadi kedaruratan apapun di Surabaya, silakan langsung menghubungi Command Center 112 untuk mendapatkan bantuan," katanya.
BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Surabaya mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob akibat fenomena pasang maksimum air laut. Diperkirakan banjir rob akan terjadi mulai 2-7 Desember 2021, sekitar pukul 21.00 WIB-24.00 WIB di kawasan pesisir Surabaya dan sekitarnya.
Irvan mengatakan Pemkot Surabaya telah menyiapkan sejumlah langkah antisipasi jika terjadi banjir rob atau ketinggian air diprediksi mencapai 1,5 meter dari permukaan laut di wilayah pesisir.
Selama ini, Pemkot Surabaya sudah memasang videotron/WID yang selalu update memberikan informasi soal tinggi gelombang, kecepatan angin dan cuaca di pesisir pantai.
"Videotron ini dipasang mulai dari Romokalisari, Sontoh Laut dan juga di Taman Suroboyo," ujarnya.
Selain itu, ia memastikan sudah melakukan pelatihan praktek evakuasi mandiri untuk warga pesisir. Tentunya, dengan mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan menuju titik kumpul yang sudah ditentukan.
"Sehingga kita berharap apabila ada tanda-tanda akan terjadi gelombang tinggi air laut yang terdapat di videotron, dengan ketinggian di atas 2,5 meter atau pasang air laut di atas 150 cm dan kecepatan angin di atas 20 knot atau 37 km/jam, maka kita berharap warga bisa melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu bantuan," katanya.
Selain itu, apabila ada update dari BMKG Maritim terdapat potensi kenaikan air laut dan tinggi gelombang maka BPB Linmas akan langsung mendirikan posko siaga di Romokalisari, Sontoh Laut dan Taman Suroboyo.
Mereka akan dibekali peralatan perahu karet bermesin, pelampung, ringbuoy, tali, genset, lampu, dan beberapa peralatan lainnya.
"Bahkan, nanti kami akan woro-woro, baik melalui toa yang dipasang di perkampungan nelayan di SIB maupun melalui megaphone dengan keliling kampung nelayan untuk meminta sementara waktu tidak melaut dan tidak mendekati bibir pantai," katanya.
Warga pesisir Surabaya diminta siaga potensi banjir rob
Sabtu, 4 Desember 2021 10:56 WIB