Gresik, Jatim (ANTARA) - Demi efisiensi waktu peserta JKN dalam mengakses layanan kesehatan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan berkolaborasi dengan fasilitas kesehatan untuk menyediakan layanan antrean elektronik melalui Mobile JKN.
Salah satunya, kolaborasi antara BPJS Kesehatan Cabang Gresik dengan Klinik Kamila Sembayat, Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Di klinik kami sudah menerapkan antrean elektronik sejak tahun lalu. Layanan ini sangat mempermudah kami dalam memberikan pelayanan. Begitu datang kesini peserta cukup menunjukkan nomor antrean yang sudah keluar dari aplikasi Mobile JKN tersebut sehingga sangat tertata dan peserta tidak perlu menunggu lama di klinik," kata Koordinator Klinik Kamila Sembayat, Nur Aida Wahyuni di Gresik, Selasa.
Menurut Yuyun sapaan akrabnya, dengan pengambilan antrean melalui Mobile JKN-KIS dapat mengurangi penumpukan peserta yang datang di klinik karena peserta dapat mengetahui dengan pasti waktu pelayanan masing-masing. Selain itu, riwayat pelayanan peserta dapat terekam dengan baik.
"Setelah mendaftar nanti akan keluar nomor antrean dan akan ada keterangan berapa jam atau berapa menit masa tunggunya, dengan begitu peserta bisa memperkirakan kapan datang ke klinik. Riwayat pemeriksaan peserta juga nantinya akan terlihat di aplikasi dan juga tindak lanjutnya, misalnya peserta harus terapi dan sebagainya,” tutur Yuyun.
Sementara itu, pengambilan antrean Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui Mobile JKN dilakukan dengan cara memilih fitur Pendaftaran Pelayanan kemudian akan muncul pilihan Poli yang dituju, pilihan waktu mendaftar (bisa dilakukan H-1), pilihan dokter yang dilengkapi dengan waktu praktik, terakhir peserta diminta untuk mengisi keluhan yang dirasakan.
Klinik yang berada di Jalan Raya Pendopo No.9 Desa Sembayat ini terus melakukan edukasi kepada peserta agar memanfaatkan kemudahan tersebut.
Hal ini juga mengingat situasi pandemi yang masih melanda hingga saat ini, tentunya akan membantu mengurangi risiko penularan COVID-19.
"Kita terus sosialisasikan ke peserta JKN yang terdaftar di klinik kami. Mereka terkadang belum mencoba saja, tetapi setelah paham bahwa prosesnya mudah, mereka akhirnya selalu daftar lewat Mobile JKN jika mau ke klinik. Hal tersebut akhirnya membuat peserta tidak berkerumun dalam satu waktu bersamaan di klinik," ujar Yuyun.
Klinik dengan jumlah peserta sampai dengan November 2021 sebanyak 5.506 ini bukan hanya menerapkan digitalisasi layanan berupa pendaftaran pelayanan saja, melainkan juga konsultasi dokter melalui Mobile JKN. Bedanya, konsultasi dokter ini peserta tidak perlu datang ke klinik.
"Sekarang Mobile JKN juga ada menu konsultasi dokter. Hal tersebut tentu sangat memudahkan peserta karena dapat ditangani dokter dengan cepat tanpa harus datang ke klinik. Saat kita buka fitur Konsultasi Dokter pada aplikasi Mobile JKN, nanti akan muncul tampilan seperti kita jika chat melalui WhatsApp. Peserta jg bisa langsung diberikan resep. Sangat efisien," ucap Yuyun.
Yuyun menuturkan pihaknya selalu siap untuk terus mendukung adanya digitalisasi layanan, demi menciptakan pelayanan kesehatan yang mudah dan terarah.(*)