Surabaya (ANTARA) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI) dan PT Teknindo Geosistem Unggul menggelar Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Ke-7 Tahun 2021 di kampus setempat secara daring 25-28 November.
"Terhitung sudah tujuh kali mensponsori Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional sejak tahun 2014," kata Direktur PT Teknindo Geosistem Unggul Wahyu P. Kuswanda melalui keterangannya, Senin.
Dia mengatakan tujuan digelarnya lomba ini untuk mengenalkan secara dini pekerjaan geoteknik kepada mahasiswa. Sekaligus melahirkan bibit-bibit unggul ahli geoteknik yang masih sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia.
"Kami konsisten mensponsori Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional dengan tujuan untuk mengenalkan secara dini pekerjaan geoteknik kepada mahasiswa, sekaligus melahirkan bibit-bibit unggul ahli geoteknik yang masih sangat dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia," ujar Wahyu yang juga bertindak selaku ketua dewan juri.
Wahyu mengemukakan pada lomba kali ini diikuti oleh 40 tim yang berasal dari 20 perguruan tinggi di Indonesia.
Setelah dilakukan babak penyisihan, terpilih 10 tim finalis yang berasal dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (UNDIP). Universitas Palangka Raya (UPR), Universitas Tarumanegara (UNTAR) dan Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR).
Sesuai dengan tema lomba, materi yang dilombakan adalah perancangan perbaikan kelongsoran tanggul lumpur Sidoarjo. Para finalis diminta untuk melakukan analisa teknis penyebab kelongsoran tanggul.
Kemudian melakukan analisa dan perancangan teknis perbaikannya. Selanjutnya membuat gambar teknis, rencana jadwal pelaksanaan serta rencana biayanya. Semuanya itu harus diselesaikan dalam waktu 22 jam saja pada tanggal 25 dan 26 November 2021.
Pada lomba yang dikenal juga dengan nama Geotechnical Engineering Competition (GEC) itu bertindak sebagai dewan juri di babak final adalah Ir. Wahyu P. Kuswanda (PT Teknindo Geosistem Unggul), Dr. James Jatmiko Oetomo, ST, MT, MSc (HATTI), Dr. Yustian Heri Suprapto, ST, MSc (HATTI), Dr. Eng. Ardy Arsyad, ST, MEngSc (HATTI) dan Dr. Luky Handoko, ST, MT (HATTI).
Tim Kuya BeiFong dari Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menyabet gelar Juara I Lomba Geoteknik Mahasiswa Tingkat Nasional Ke-7 Tahun 2021 dengan nilai 90,4.
Sebagai Juara II adalah Tim Pacivic Piezocone dari Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) dengan nilai 82,8 dan Juara III adalah Tim Navigasi dari Universitas Indonesia (UI) dengan nilai 81,6.
Sedangkan sebagai Juara Harapan I adalah Tim Circle Gayeng dari Universitas Diponegoro (UNDIP) dengan nilai 80,8 dan Juara Harapan II adalah Tim Niswara dari Universitas Indonesia (UI) dengan nilai 80,0.
Jovan Thierry Salim Ketua Tim Kuya BeiFong ITB yang berhasil menyabet gelar Juara I, mengungkapkan rasa senangnya karena usaha yang telah dilakukannya telah terbayarkan.
Jovan mengaku bersama timnya telah mempersiapkan diri selama 5 sampai 6 bulan sejak bulan Juni 2021.
"Tentunya kami sangat senang, usaha kami telah terbayarkan. Karena kami telah mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba ini sejak bulan Juni. Persiapan kami sekitar 5 sampai 6 bulan," tutur Jovan. (*)