Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, melakukan fogging atau pengasapan di Kelurahan Burengan setelah ada laporan warga terkena demam berdarah.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan, selain menerapkan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Musim hujan telah tiba sehingga saat ini pencegahan penyakit tidak hanya pada COVID-19 tapi juga demam berdarah. Saya harap masyarakat Kota Kediri tetap meningkatkan kewaspadaan dan kebersihan lingkungan," kata Wali Kota di Kediri, Selasa.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima mengatakan fogging memang bisa dilakukan jika ada temuan kasus demam berdarah di lingkungan tersebut.
Namun, ia mengingatkan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Untuk itu, diharapkan warga juga giat membersihkan lingkungan demi mencegah perkembangan nyamuk Aedes Aegypti yang membawa penyakit demam berdarah tersebut.
"Fogging bukan untuk antisipasi atau pencegahan, tapi untuk pemberantasan kalau ada kasus di lokus. Saat ini yang lebih utama adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN)," ujar Fauzan.
Dinas Kesehatan Kota Kediri sebelumnya juga melakukan evaluasi terkait dengan penyakit pasien. Jika ternyata positif demam berdarah, nantinya akan dilakukan penyelidikan epidemiologi dengan radius 100 rumah dari rumah pasien.
Selain itu, juga akan dilakukan pemeriksaan jentik dan PSN dahulu hingga akhirnya dilakukan fogging. Hal itu dilakukan sebagai salah satu pertimbangan bahwa fogging juga dapat berdampak pada kesehatan.
Lurah Burengan Adi Sutrisno menambahkan warga yang di daerahnya ada laporan sakit demam berdarah. Lingkungan yang dilakukan fogging, antara lain di RW 10 RT 1,3,4.
Untuk itu, ia juga mengajak masyarakat untuk giat melakukan kerja bakti yang terfokus pada gerakan 3M Plus, yaitu menutup, menguras, mengubur.
"Kami juga mengingatkan masyarakat untuk gerakan kebersihan lingkungan seperti memberi ikan dalam penampungan air dan masih banyak lagi," kata Adi.
Data Dinas Kesehatan Kota Kediri, mulai Januari- November 2021 tercatat ada 66 kasus demam berdarah. Angka ini menurun dibanding tahun 2020 yang mencapai 160 kasus. (*)