Jember (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak kaum milenial untuk bertani secara modern karena sektor pertanian merupakan salah satu sektor tidak terpengaruh pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
"Banyak alat dan mesin pertanian (alsintan) modern seperti menanam padi dilakukan secara mekanis dan menabur benih menggunakan 'drone', sehingga memungkinkan kaum milenial masuk di sektor pertanian," kata Khofifah saat melakukan kunjungan kerja di Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) di Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember, Jumat.
Berdasarkan data BPS Jatim, lanjut dia, mencatat bahwa nilai tukar pertanian dan perikanan tetap tumbuh positif dan tidak mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19 dan kebijakan PPKM.
"BPS Jatim mencatat kondisi pertumbuhan ekonomi Jatim kuartal ke kuartal mencapai 2,26 persen, sedangkan nasional 1, 55 persen, sehingga pertumbuhan ekonomi Jatim di atas rata-rata nasional, bahkan tertinggi se-Jawa," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mengajak kaum milenial untuk menjadi petani modern karena sektor pertanian justru tumbuh positif dan meningkat selama pandemi, sehingga tidak terkontraksi seperti sektor lainnya.
"Saya mengajak milenial untuk masuk di sektor pertanian, terutama di hortikultura karena itu sesungguhnya keren sekali," ucap mantan Menteri Sosial itu.
Ia mengatakan potensi pasar ekspor juga cukup bagus karena petani selalu diintroduksi supaya bisa melakukan transformasi digital, proses digitalisasi sistem dari proses pertanian sampai kemudian pasca-panen.
"Varian yang bisa dilakukan di sektor hortikultura apa saja, kita punya kemampuan untuk meningkatkan berbagai varian itu, tinggal sertifikasi lahannya, sertifikasi benihnya. Itu tandanya kita siap ekspor," ujarnya.