Kota Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur mengajak anak muda di wilayahnya agar tertarik pada dunia bercocok tanam dan menjadi petani milenial guna mewujudkan pertanian unggul dan modern.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun Totok Sugiarto di Madiun, Kamis mengatakan berbagai upaya dilakukan pemkot agar usaha pertanian bisa menjadi profesi yang diminati oleh kaum anak muda.
"Salah satunya melalui program pengenalan profesi sejak dini. Berupa edukasi pertanian kepada pelajar dimulai dari tingkat TK hingga SMP di Kota Madiun. Kegiatan itu biasanya dilaksanakan setiap Jumat berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan. Tidak hanya usaha cocok tanam, tapi juga perikanan," ujar Totok.
Dengan program tersebut, diharapkan anak-anak muda itu nantinya sudah mempunyai ilmu dan tertarik untuk berwiraswasta di bidang pertanian dan perikanan.
Sesuai hasil Sensus Pertanian 2023 Badan Pusat Statistik (BPS), usaha pertanian di Kota Madiun didominasi kelompok umur 55-64 tahun, sebanyak 1.029 orang. Kemudian, kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 900 orang, dan kelompok umur 65 tahun ke atas sebanyak 852 orang.
Sedangkan, petani milenial dengan kelompok umur 35-44 tahun ada 479 orang. Kelompok usia 25-34 tahun ada 112 orang dan usia 15-24 tahun ada delapan orang.
Untuk terus menggaet pencinta pertanian di kalangan anak muda, Pemkot Madiun juga terus mendukung petani setempat melalui program subsidi pupuk. Misalnya seperti pada musim tanam ketiga tahun ini. Bantuan pupuk berupa NPK subsidi yang disalurkan mencapai 76 ton untuk petani Kota Madiun.
"Subsidi langsung disalurkan ke kelompok tani. Jadi, petani bisa langsung mengambil jatah pupuk mereka," katanya.
Dengan semakin bertambahnya petani milenial, Totok berharap dapat meningkatkan produk pertanian di Kota Madiun melalui inovasi yang mereka ciptakan. Dengan inovasi tersebut, diharapkan produk pertanian di Kota Madiun memiliki kualitas yang lebih bagus dan memiliki harga jual.