Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda mewaspadai potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah Jatim menyusul adanya peralihan musim dari kemarau ke hujan.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa, mengatakan ada sejumlah wilayah yang sudah terjadi bencana hidrometeorologi.
"Seperti di Madiun, Ngawi dan Magetan yang terjadi angin kencang. Begitu juga di Bangkalan juga terjadi puting beliung beberapa hari lalu," katanya.
Ia mengatakan awal musim hujan tahun 2021 ini diprakirakan terjadi pada bulan Oktober sampai November.
"Oleh karena itu, kami meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai sejumlah potensi bencana hidrometeorologi. Salah satu contohnya saat musim kemarau terjadi kekeringan dan saat musim hujan berpotensi terjadi angin kencang dan juga banjir," katanya.
Ia mengatakan, di Jawa Timur saat ini potensi bencana hidrometeorologi masih berpotensi di wilayah tengah Jatim seperti di Magetan, Ngawi dan juga di Madiun.
"Sementara itu, beberapa wilayah lainnya seperti di Bangkalan dan sebagian wilayah Gresik juga berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi tersebut," ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi, dengan meningkatkan akses informasi BMKG.
"Kami memiliki beberapa kanal yang bisa diakses oleh masyarakat supaya lebih dini mengetahui perubahan cuaca yang terjadi di masyarakat," katanya.
Pihaknya juga secara rutin memberikan informasi terkait dengan informasi perubahan cuaca ke berbagai pemangku kepentingan di Jawa Timur seperti BPBD dan juga dengan Basarnas.
"Kami sebagai koordinator BMKG di Jawa Timur juga selalu melakukan monitoring terhadap iklim, suhu dan juga perubahan lain yang berhubungan dengan BMKG," katanya.