Surabaya (ANTARA) - Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) mengadakan diskusi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) Surabaya, Kamis, untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2025 mendatang.
"Pertemuan ini membahas peran pendidikan kedokteran dalam mencetak tenaga profesional di era globalisasi" kata Ketua KKI dr. Putu Moda Arsana Sp Pd-KEMD FINASIM.
Dia mengatakan saat menghadapi MEA, pertukaran barang dan jasa di wilayah ASEAN menjadi lebih mudah. Termasuk juga di dalamnya pertukaran tenaga medis seperti dokter, dokter gigi, dan perawat bisa masuk ke antarnegara.
"MEA tahun 2025 harus menyiapkan tenaga kesehatan hingga sarana prasarananya. Mulai dari sistem hingga regulasi harus disiapkan untuk menyambut globalisasi," ujarnya.
Untuk menyiapkan SDM, maka ada kaitannya dengan institusi yang menghasilkan SDM yaitu fakuktas kedokteran yang menghasilkan dokter, dokter fellow hingga spesialis.
"Juga menyiapkan pemutihan dalam menyiapkan pengajar atau dokter yang qualified secara teknis, psikomotor dan ilmu yang belum memiliki surat registrasi. Sehingga nanti bisa ikut serta secara legal dan setara dengan dokter asing," ujarnya.
Menurutnya, FK Unair dan FK kampus lain turut serta berperan untuk menyiapkan SDM yang dibutuhkan masyarakat regional ASEAN.
"Karena kalau orang asing bisa datang, kita bisa datang ke luar negeri. Kebutuhan SDM ini kualifikasinya variatif. Mulai dari kebutuhan simpel hingga penyakit kompleks," katanya.
Hal ini, lanjut dia, perlu didiskusikan dan disiapkan dengan seksama karena saat MEA sudah berjalan, SDM asing yang saat ini sebatas kerja sosial, join riset dan berbagi ilmu akan bisa tinggal hingga tahunan di Indonesia. (*)