Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Ipuk Fiestiandani menyemangati para pemuda untuk turut menekuni dan mencintai dunia kepurbakalaan saat menghadiri workshop kepurbakalaan yang digelar di Pelinggihan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
"Jarang ada anak muda yang suka kepurbakalaan. Oleh karena itu, saya bangga jika ada anak-anak muda turut mencintai dan melestarikan benda-benda purbakala, tempat cagar budaya dan benda-benda bersejarah lainnya," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Rabu.
Dengan lestarinya bukti-bukti kesejarahan itu, katanya, akan menjadi medium untuk membentuk kecintaan pada bangsa.
"Kita akan semakin mencintai bangsa kita, daerah kita, jika kita mengenal sejarahnya dengan baik. Lebih-lebih sejarah itu dapat kita lihat langsung dari benda-benda warisan masa silam," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi MY Bramuda mengemukakan, para peserta tersebut adalah anak-anak muda yang nantinya akan diproyeksikan sebagai pengelola museum-musem desa.
"Kita sedang menggalakkan rintisan museum di desa-desa. Anak-anak muda inilah yang nantinya akan menjadi penggeraknya," katanya.
Menurut Bramuda, inisiasi museum desa memiliki banyak manfaat. Selain sebagai tempat pelestarian berbagai artefak bersejarah, juga bisa menjadi destinasi wisata.
"Nantinya akan menjadi destinasi wisata edukasi yang bisa menarik tamu dan menggerakkan perekonomian," katanya.
Workshop tersebut merupakan rangkaian dari acara Festival Kepurbakalaan yang digelar di tempat yang sama mulai dari 4-6 Oktober 2021. Dalam festival ini, dipamerkan berbagai benda purbakala yang ditemukan di bekas Kerajaan Blambangan.
Selain itu, juga ada ratusan foto-foto Banyuwangi tempo dulu yang menyajikan aneka gambar masa silam. Terutama masa Pemerintah Kolonial. Seperti aktivitas di Gunung Ijen, Pantai Boom, pendopo dan berbagai bangunan ikonik di Banyuwangi pada masa lalu.
"Selain pada festival purbakala ini, pengunjung juga bisa menyaksikan segala artefak dan lain sebagainya di Museum Blambangan," ujarnya. (*)