Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menggencarkan vaksinasi kepada ekspatriat di sejumlah wilayah DKI Jakarta, tujuannya untuk mengejar target pemerintah yakni 100 persen vaksinasi khususnya di wilayah Jakarta.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, dalam siaran persnya yang diterima di Surabaya mengatakan, pelaksanaan vaksinasi kepada ekspatriat di DKI Jakarta karena mereka juga berhak mendapatkan vaksin, hal ini untuk mengejar target vaksinasi 100 persen di Jakarta.
Ia mengatakan, vaksinasi dilakukan dengan kerja sama Kadin DKI Jakarta dan Pemrpov DKI Jakarta melalui kegiatan vaksinasi gotong royong dengan menggunakan vaksin Sinopharm.
"Ekspat ini merupakan bagian dari masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta, dan menjadi bagian daripada keluarga besar penduduk DKI Jakarta. Kalau bicara di mana pak gubernur menginginkan vaksinasi terjadi di Jakarta seratus persen, semuanya harus divaksin, dan teman-teman kita keluarga ekspat ini juga merupakan keluarga besar di DKI," ujar Arsjad.
Arsjad menekankan, permasalahan kesehatan yang diakibatkan Pandemi COVID-19 harus segera diselesaikan, agar masalah ekonomi bisa segera teratasi, sebab vaksinasi adalah salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan.
"Untuk memenangkan perang melawan pandemi, kuncinya adalah kesehatan, sebelum roda ekonomi bisa berjalan dengan baik. Jadi, harapannya kesehatan bisa dijaga roda ekonomi bisa berjalan, pada akhirnya tidak ada yang namanya krisis sosial, karena kita tidak mau adanya krisis sosial," katanya.
Arsjad menegaskan Kadin Indonesia mendukung kebijakan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia, kecuali di sejumlah tempat seperti di Jabodetabek, Bandung Raya dan Surabaya yang sudah diturunkan menjadi level 3.
"Dengan tetap berpegang teguh kepada aturan PPKM, kami berharap sektor esensial seperti manufaktur dan retail bisa tetap berjalan. Sebab, di daerah-daerah seperti di DKI Jakarta yang tingkat vaksinasinya sudah baik, sektor-sektor esensial seharusnya sudah bisa berjalan, sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi," tuturnya.
"Kami harapkan mall-mall juga dibuka, dengan catatan semuanya vaksinasi. Jadi misalnya di DKI, kalau tingkat vaksinasinya sudah tinggi, dan kalau kita bicara pegawai pegawai sudah divaksin, harapannya juga pengunjungnya juga divaksinya, maka herd imunitas akan terjadi," ujarnya.
Menurut Arsjad, baik pengusaha maupun pemimpin di tingkat nasional dan daerah, harus sadar bahwa saat ini semua harus hidup di bawah kenormalan baru, dan hal itu berlaku di dunia usaha yang antara lain adalah membuka sektor-sektor esensial agar bisa kembali beroperasi, di bawah aturan PPKM.
"Secara ekonomi semua harus beradaptasi. Monggo jalan, yang penting vaksinasi dan prokes jalan, karena nggak ada hal lain. Kami juga mendorong pemerintah pusat, daerah, untuk tolong dibuka, dengan catatan vaksinasi sudah terjadi dan prokes harus ada," kata Arsjad.(*)