Surabaya (ANTARA) - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Lamongan mengalami kekurangan stok BBM jenis pertalite, bahkan ada juga yang kehabisan stok, sehingga terpaksa pengelola memberikan papan informasi bahwa pertalite habis.
Fajar, salah satu pengendara dikonfirmasi, Rabu mengaku terpaksa membeli BBM jenis pertamax, karena pertalite yang biasa dia gunakan tidak tersedia di SPBU Pandan Pancur Lamongan.
"Tadi pagi sewaktu mau mengisi BBM di SPBU Pandan Pancur Lamongan ternyata pertalite habis. Akhirnya ngisi pertamax," kata Fajar, dalam keterangan tertulis yang diterima.
Sementara itu, beberapa SPBU di wilayah Nganjuk, Mojokerto, Jombang juga mengalami hal serupa, yakni kekurangan stok BBM jenis pertalite.
Menanggapi hal itu, Section Head Communication & Relations Pertamina Jatimbalinus, Arya Yusa Dwicandra mengakui bahwa memang untuk sementara sedang ada penyesuaian kebutuhan di lapangan.
Ia mengatakan, penyesuaian itu karena selama masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terjadi penurunan permintaan BBM jenis gasoline dan gasoil, terutama pertalite, sekitar 17 persen dibanding sebelum PPKM.
Sedangkan pertalite, kata dia, saat ini merupakan produk mayoritas yang konsumsinya paling besar di sejumlah SPBU di wilayah Jatim.
"Kami mohon bantuan kepada konsumen untuk dapat melapor ke kontak Pertamina 135, untuk menginfokan SPBU atau daerah mana yang ada permasalahan tersebut," kata Arya, kepada wartawan.
Ia menegaskan, bahwa stok pertalite di Terminal BBM sangat aman dan hanya butuh proses penyalurannya yang mungkin dalam tahap penyesuaian.
Sebelumnya, Pertamina Jatimbalinus memprediksi terjadi penurunan konsumsi BBM saat PPKM sekitar 20 hingga 25 persen dari konsumsi normal, dan konsumsi harian normal BBM masyarakat Jatim mencapai 3.130 kilo liter (KL) atau sekitar 3,1 juta liter per hari.