Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, merangkul tokoh agama dan tokoh masyarakat di tingkat kecamatan untuk optimalisasi penanganan COVID-19 sebagai upaya menyukseskan program vaksinasi.
Capaian vaksinasi COVID-19 di Situbondo hingga saat ini baru mencapai lebih dari 22 persen dari target 70 persen jumlah penduduk kabupaten setempat.
"Kami membentuk tim untuk optimalisasi penanganan COVID-19 di tingkat kecamatan. Tim tersebut terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat," ujar Bupati Situbondo Karna Suswandi usai Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Forkopimda dan tokoh agama di Pendopo Kabupaten Situbondo, Senin.
Menurut Bung Karna, sapaan bupati, merangkul tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam penanganan COVID-19 untuk program vaksinasi, karena mereka menjadi panutan masyarakat. Dengan demikian warga akan lebih yakin bahwa vaksin halal dan aman serta dapat membentuk kekebalan bersama (herd immunity).
Tim yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang tersebar di 17 kecamatan itu, katanya, nantinya akan bertugas menyosialisasikan tentang pentingnya vaksinasi.
"Selain itu, karena tokoh agama menjadi panutan masyarakat, dapat mengurangi dampak perebutan jenazah COVID-19 yang terjadi sebelumnya. Harapannya (perebutan jenazah tidak terjadi lagi, dan vaksinasi berjalan dengan baik," tuturnya.
Sementara itu, Dandim 0823/ Situbondo Letkol Inf. Neggy Kuntagina mengakui bahwa capaian vaksinasi hingga saat ini masih cukup rendah dari target 70 persen jumlah penduduk Kabupaten Situbondo.
"Sampai sekarang kan baru lebih dari 20 persen, ada lagi vaksinasi usia remaja (12-17 tahun), jadi targetnya harus lebih dari 470 ribu orang (lebih dari 70 persen)," ujarnya.
Menurut Dandim, rendahnya capaian vaksinasi COVID-19 di Situbondo juga karena keterbatasan petugas vaksinator. "Kalau dilakukan vaksinasi secara door to door ke rumah warga, petugasnya juga terbatas. Jadi kami optimalkan vaksinasi sesuai animo masyarakat," katanya.
Mengenai dibentuknya tim tokoh agama dan tokoh masyarakat, menurut dia, tentunya sangat membantu dalam menyukseskan vaksinasi maupun untuk mengurangi insiden perebutan jenazah.
"Dengan menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat, tentunya sangat membantu kami untuk pelaksanaan vaksinasi, karena bisa mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk vaksin," tuturnya. (*)