"Didimax Berjangka" jadi sponsor utama baru Liga 1?

Surabaya (ANTARA) - Sponsor utama Liga 1 musim 2021 diperkirakan bakal berganti setelah muncul informasi dan postingan di akun instagram PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku regulator kompetisi.

"Kita tunggu saja kejutannya. Kalau ada kejutan, berarti ada perubahan," ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, dalam keterangan tertulis yang diterima di Surabaya, Jumat.

Sebelumnya logo sponsor utama Liga 1 berwarna oranye karena didukung oleh Shopee. Namun, untuk musim 2021 ini terpantau bukan oranye lagi tetapi biru.

Perubahan warna sponsor utama juga terlihat ketika Shopee masuk pada musim 2018, setelah pada tahun sebelumnya warna itu hijau karena didukung oleh Go-Jek bersama Traveloka.

Akhmad Hadian Lukita sedikit memberikan bocoran bahwa perusahaan ini bergerak di sektor keuangan.

Seperti informasi banyak beredar di media sosial, "PT. Didimax Berjangka" diperkirakan bakal menjadi sponsor utama kompetisi sepak bola teratas di Tanah Air tersebut.

Didimax Berjangka sebelumnya mendukung Persib Bandung sejak 2018, termasuk PSG Pati yang namanya berubah menjadi AHHA PS Pati.

Dikonfirmasi terpisah melalui WhatsApp, Presiden Didimax Berjangka Yadi Supriyadi juga belum ada memberikan tanggapannya.

Sementara, CEO Didimax Ardy Victor mengaku bangga jika bisa kembali mendukung penuh sepak bola Indonesia dan berharap bisa semakin dikenal banyak orang.

Namun, setelah dikonfirmasi kebenaran sponsor utama Liga 1 2021, Ardy tak berkomentar apa-apa.

Didimax Berjangka merupakan broker Forex dan layanan keuangan serta investasi nasional yang berkantor pusat di Bandung. 

Perusahaan ini telah memiliki cabang di beberapa kota seperti Makassar, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta, Pekanbaru, Palembang dan Bali.

Saat ini Didimax menawarkan perdagangan lebih dari 30 simbol perdagangan yang terdiri 19 pasangan mata uang, 4 logam dan 7 Index. 

Di sisi lain, Liga 1 2021 direncanakan akan bergulir pada 20 Agustus 2021 setelah sempat mengalami penundaan dari yang seharusnya 9 Juli 2021 akibat kebijakan PPKM darurat lalu. (*)