Jakarta (ANTARA) - Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) mengimbau dan mengajak seluruh masyarakat di Tanah Air agar mengesampingkan perbedaan atau pandangan politik dan fokus pada upaya-upaya menangani pandemi COVID-19.
"Perbedaan pilihan dan agenda politik hendaknya dibelakangkan dulu demi kepentingan bersama yakni memutus penyebaran virus ini," kata Ketua Umum PGI Pendeta Gomar Gultom saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut Pendeta Gomar Gultom sudah sepatutnya bangsa Indonesia menghentikan sikap saling menyalahkan. Saat ini yang terpenting ialah bagaimana Indonesia bisa segera keluar dari pandemi COVID-19.
Oleh sebab itu, saling bantu dan bahu-membahu antarindividu amat lah penting. Apalagi, pemerintah telah memutuskan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat hingga 25 Juli.
"Saya mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bekerja bersama, menyingsingkan lengan dan konsentrasi berperang melawan pandemi ini," kata dia.
Ia menyakini cara paling efektif memutus rantai penyebaran COVID-19 ialah dengan menerapkan protokol kesehatan serta mengikuti program vaksinasi dari pemerintah.
Pengurus PGI berharap masyarakat tidak jenuh dan longgar menerapkan protokol kesehatan apalagi sampai menolak untuk divaksin. Sebab, hingga saat ini diyakini baru dua cara itu paling efektif memerangi COVID-19.
PGI, kata dia, juga terus mengkampanyekan supaya gereja ikut serta dalam program vaksinasi. Di berbagai daerah, gereja-gereja, bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat menyediakan program vaksinasi.
Bahkan, banyak gereja yang menyediakan sendiri tenaga kesehatan dan fasilitas lainnya untuk menyukseskan vaksinasi. Selain itu, beberapa rumah tamu dan mes milik gereja banyak yang difungsikan sebagai tempat isolasi mandiri hingga perawatan pasien COVID-19 dengan gejala ringan. (*)