Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu malam, menghadirkan KH. Ahmad Bahaudin Nursalim atau dikenal Gus Baha dalam acara program Smart Santri yang digelar rutih tiap tahun.
Ngaji bareng Gus Baha yang digelar secara virtual melalui youtube dan akun media sosial Pemkab Banyuwangi ini berlangsung dengan khidmat.
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an LP3IA Narukan, Kabupaten Rembang, itu, menguraikan tentang kandungan hadits Nabi Muhammad SAW yang tercantum dalam kitab shahih Muslim. Tepatnya hadits nomor 136 pada bab Iman.
"Hadits ini penting sebagai pegangan bagi kita untuk kehidupan sosial," kata Gus Baha.
Dalam hadist tersebut tersebut menguraikan tentang bentuk-bentuk keimanan, di antaranya bentuk keimanan tersebut adalah berbuat kebaikan. Seperti memerdekakan budak hingga melakukan pekerjaan yang terbaik.
"Lantas, ada seorang sahabat yang bertanya pada Kanjeng Nabi. Bagaimana jika tidak mampu melakukan atas segala kebaikan yang memerlukan biaya tersebut?"
Mendapati pertanyaan demikian, Nabi Muhammad menjawab dengan sangat bernas: taquffu syarraka an-in-nass, fainnahaa shadaqatun minka alaa nafsika (jagalah potensi keburukanmu agar tidak menimpa orang lain, sesungguhnya hal demikian itu adalah sedekah darimu untuk dirimu sendiri).
"Jika tidak bisa berbuat baik, potensi keburukan kita jangan sampai menimpa orang lain. Keburukan itu bisa kriminal, atau sekadar mengganggu orang lain," tutur Gus Baha.
Gus Baha mencontohkan, ada orang sedang sumpek, kemudian mengunjungi temannya yang sedang bekerja sehingga mengganggu waktu sang teman tersebut.
"Itu juga tidak boleh, karena berarti keburukan kita berakibat pada orang lain," katanya.
Gus Baha yang juga Rais Syuriah PBNU itu juga mendoakan agar semua warga Banyuwangi diberikan kemampuan untuk berbuat kebaikan oleh Allah SWT.
"Para pemimpinnya juga melahirkan keputusan-keputusan yang membawa kebaikan bagi semua," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berterimakasih atas keluangan waktu yang diberikan oleh Gus Baha untuk mengisi program Smart Santri. Ia berharap hal tersebut dapat menjadi asupan ruhaniah bagi warga Banyuwangi yang mengikuti pengajian tersebut.
"Semoga ini dapat me-recharge diri kita semua. Sehingga dapat menambah ilmu kita dan bertambah pula semangat kita untuk berbuat yang lebih baik bagi Banyuwangi," tuturnya. (*)