Surabaya (ANTARA) - Dokter muda kelahiran Surabaya dr. Michael Lawanto menceritakan awal mula dirinya dapat membangun bisnis kuliner cemilan ayam bernama Honey Pok hingga menjadi pengusaha sukses.
"Keputusan mendirikan cemilan ayam bernama Honey Pok berkat hobi ngemil saya. Kemudian muncul ide untuk menjadi pelaku usaha di bidang kuliner," kata dr. Michael di Surabaya, Rabu.
lulusan S1 pendidikan dokter umum Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) tahun 2016 mengungkapkan bermodal awal Rp100 juta dirinya langsung memilih Banjarmasin menjadi lokasi pertama di tahun 2015 untuk membuka dan menjalankannya bisnis cemilan ayam Honey Pok.
"Mengapa saya pilih Banjarmasin bukan Kota Surabaya. Karena, di Surabaya bisnis yang serupa dengan Honey Pok sudah banyak dilakukan pelaku usaha kuliner. Ini yang membuat saya sedikit khawatir Honey Pok tidak bisa berkembang cepat," katanya.
Ternyata, lanjut dr. Michael yang juga owner Klinik dr MF beauty Skin ini, baru tiga bulan bisnis Honey Pok berjalan, ratusan warga Banjarmasin silih berganti tiap harinya datang ke Duta Mal hanya untuk membeli cemilan ayam crispy dengan taburan saus madu.
Singkat cerita, karena hampir seluruh warga Banjarmasin mengakui ayam crispy yang ia jual enak untuk dicemil, akhirnya membawanya melakukan ekspansi bisnis ke Surabaya di tahun 2016 bertempat di Mall Ciputra.
"Puji syukur rasa dari ayam crispy Honey Pok bisa diterima meski perlu melalui beragam rintangan. Bahkan, karena semakin tenarnya, dalam setahun (2016) Honey Pok langsung buka cabang di Lenmarc dan Pakuwon Mall Surabaya," ujarnya.
Saus madu yang menjadi ciri khas ayam crispy tak hanya membuat Honey Pok sukses di wilayah Surabaya Raya saja. Honey Pok juga membuka cabang gerai baru di Sun City dan Lippo Mall Sidoarjo.
Hingga pada akhirnya di tahun 2018, dr. Michael memutuskan untuk menjadikan usaha Honey Pok itu dengan sistem bisnis warabala. Keputusan tersebut diambil karena dirinya tidak ingin meninggalkan jiwa kedokteran pasca lulus di 2016.
"Namun, di satu sisi saya juga tidak ingin menjual Honey Pok. Maka dari itu langkah yang tepat saya pikir ya membuatnya menjadi franchise," ucapnya.
Resmi menjadi warabala di 2018, selama setahun hingga 2019 Honey Pok pun telah ada di hampir seluruh wilayah Indonesia. Total waralaba Honey Pok ada sebanyak 35 cabang pada 2019 dan 14 nya milik dr. Michael sendiri.
Dia mengakui perjalanannya menjadi pebisnis sukses dalam menahkodai Honey Pok tak melulu menemui jalan mulus. Dr Michael mengatakan dirinya merupakan orang biasa yang lahir dari keluarga yang
sederhana.
Bahkan, saat mendaftar kuliah kedokteran di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, orang tuanya sempat terlambat untuk membayar uang kuliah.
Berawal dari keterlambatan membayar SPP itulah dr Michael tercetus ide untuk menjalankan bisnis kuliner Honey Pok hingga menjadi pebisnis sukses seperti sekarang ini.
"Tapi karena orang tua telat membayar kuliah, malah mendorong saya untuk bisa menjadi sukses hingga saat ini. Kerja apapun pernah saya lakukan. Saya pernah menjadi reseller menjual produk apapun. Setiap orang yang saya kenal saat menjual barang selalu saya tawarkan bantuan penjualan," tutur dr. Michael.
Dr. Michael juga berpesan bahwa, keberhasilan dalam berbisnis kuliner ini sendiri sebenarnya kunci utamanya adalah memilih orang yang jujur. Oleh karena itu, sumber daya manusia (SDM) yang dipekerjakan disetiap cabang Honey Pok selalu yang jujur dan ulet.(*)