Situbondo (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, terpaksa mengarantina sebanyak 12 pelajar SMK Negeri 2 Painan, Kabupaten Pesisir, Padang, Sumatera Barat, yang telantar di Pelabuhan Jangkar.
Belasan pelajar sekolah kejuruan ini dibawa ke tempat karantina setelah diketahui telantar di pelabuhan tradisional Desa/ Kecamatan Jangkar, Situbondo, pada Jumat (7/5) malam.
"Jadi, adik-adik ini katanya praktik kerja lapangan (PKL) mengikuti kapal penangkap ikan di Pulau Raas, Madura. Dan setelah dua bulan berjalan mereka tidak kerasan dan meminta pulang dengan menumpang kapal kayu dari Raas ke Jangkar (Situbondo)," kata Satgas COVID-19 Kecamatan Kota Situbondo, Lukman di Situbondo, Sabtu.
Menurut dia, karena saat ini sudah diberlakukan perjalanan larangan mudik mereka dibawa ke tempat karantina di Hotel Rengganis Situbondo (tempat pekerja migran dikarantina).
Untuk memastikan 12 pelajar dalam kondisi sehat dari paparan Coronavirus, lanjut dia, petugas kesehatan setempat langsung memeriksa kesehatannya dan sekaligus dilakukan tes usap (swab test).
"Kalau memang hasil tes usap negatif, nantinya kami koordinasikan dengan dengan satgas kabupaten. Tadi, beberapa pelajar sudah telepon ke pihak sekolah dan juga ke keluarganya," kata Lukman.
Ferdi, salah seorang pelajar SMK Negeri 2 Painan, Padang, mengaku memilih pulang dengan menggunakan kapal kayu dari Pulau Raas ke Jangkar, karena seluruh teman-temannya tidak betah dua bulan di tengah laut mengikuti kapal penangkap ikan dalam juga praktik kerja lapangan tugas dari sekolah mereka.
"Dari Pulau Raas ke Jangkar tiket kapal kayu kami dibelikan pihak kapal dan masing-masing teman-teman diberi uang Rp50.000. Sebenarnya kami mau dijemput kendaraan dari Jawa Tengah, namun katanya kendaraan tidak bisa kesini karena dihalau petugas atau putar balik di pos penyekatan Tuban," paparnya.
Hingga saat ini 12 pelajar sekolah kejuruan itu masih berada di tempat karantina Satgas COVID-19 Kabupaten Situbondo, sembari menunggu hasil tes usap. (*)