Gresik, Jatim (ANTARA) - Ikatan Istri Pimpinan (IIP) BUMN menyalurkan bantuan total senilai Rp150 juta untuk Korban Gempa Bumi di Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar, Jawa Timur, sebagai upaya peningkatan peranan perusahaan BUMN di kalangan masyarakat.
Ketua Pengurus IIP BUMN Jawa Timur, Atik Dwi Satriyo Annurogo di Gresik, Jumat mengatakan, penyaluran bantuan ini tidak hanya berupaya mendukung perusahaan BUMN semakin maju, tapi mendorong peningkatan peranan BUMN bagi masyarakat.
Bantuan juga diberikan berupa perlengkapan kebutuhan sehari-hari untuk korban bencana gempa bumi di tiga daerah tersebut, dan secara simbolis bantuan diserahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, di SOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur.
"Kami turut berduka atas bencana alam gempa bumi yang melanda Malang, Lumajang dan Blitar. Untuk itu kami ingin menyampaikan kepedulian melalui bantuan ini. Apalagi saat ini umat Muslim sedang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan, dan saudara kami yang menjadi korban gempa harus menunaikan ibadah di tengah duka, kami tentu sangat prihatin," kata Atik, menjelaskan.
Ia berharap bantuan ini dapat menjangkau korban yang belum tersentuh dan agar penyalurannya merata, sehingga diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan pascabencana.
Sementara itu, rincian bantuan masing-masing diapers (100 pcs), sarung (100 pcs), selimut (100 pcs), masker (50 dus), sabun cair (100 pcs), air mineral (25 dus), terpal (6 pcs), susu UHT (100 dus), dan biskuit (30 dus).
"Ketersediaan air minum, pangan dan perlengkapan untuk kebutuhan sehari-hari di tengah bencana gempa bumi ini tentu sangat dibutuhkan," tuturnya.
Selain itu, juga juga memberikan bantuan obat-obatan dan vitamin, karena pandemi COVID-19 masih ada di sekitar pengungsi sehingga para korban harus tetap menjaga imun atau kekebalan tubuh untuk menghindari penularan.
"Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga yang terdampak gempa bumi. Saya berharap proses pemulihan bisa segera diselesaikan, dan para korban harus optimistis karena masih banyak saudara dari luar yang peduli," ujarnya. (*)