Probolinggo (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Probolinggo melalui PGRI Kecamatan Dringu menyalurkan 220 ribu paket bantuan sembako bagi guru dan tenaga kependidikan, serta siswa yang terdampak banjir di wilayah setempat.
Pembagian sembako untuk guru, tenaga kependidikan dan siswa itu secara simbolis dilaksanakan di aula SDN Kedungdalem 2, Kecamatan Dringu, Senin. Masing-masing penerima mendapatkan paket sembako berisi beras 5 kilogram, minyak goreng dan lainnya senilai Rp100 ribu.
"Alhamdulillah hasil penggalangan dana yang kami lakukan mencapai Rp22 juta berasal dari PGRI Kecamatan Dringu, koperasi, dermawan dan guru-guru se-Kecamatan Dringu yang tidak terdampak banjir," kata Ketua PC PGRI Kecamatan Dringu Sugeng Sunaryoto.
Ratusan ribu sembako tersebut diberikan kepada 33 orang guru dan tenaga kependidikan, serta 428 siswa di Kecamatan Dringu yang berasal dari PAUD, TK, SDN Kedungdalem 1, SDN Kedungdalem 2, SDN Kalisalam 1, SDN Dringu, SDN Kalisalam 2, SMP 1 Dringu dan SMP 2 Dringu.
"Pemberian paket sembako itu merupakan salah satu bentuk kepedulian yang diberikan oleh PGRI kepada para guru dan siswa yang menjadi korban dari banjir yang ada di Kecamatan Dringu," katanya.
Ia berharap apa yang telah diberikan oleh PGRI itu bisa membantu para guru dan siswa terdampak banjir Dringu dan pihaknya masih akan menyalurkan bantuan dari PGRI di luar Kecamatan Dringu maupun Provinsi Jawa Timur.
Sementara Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Purnomo mengaku ikut prihatin melihat dampak banjir yang menimpa warga Kecamatan Dringu, terutama rekan-rekan guru dan anak-anak yang saat ini masih trauma.
"Berbagai bantuan dan empati teman PGRI se-Jatim juga membuat rasa sedih menjadi ringan. Apalagi dalam waktu dekat PGRI Jatim berencana turun langsung ke lokasi banjir," katanya.
Ia berharap kepada PC PGRI Kecamatan Dringu yang bertugas memetakan dan meyerahkan bantuan untuk bisa melaksanakan sungguh-sungguh, tepat sasaran dan selanjutnya dipertanggungjawabkan dengan melaporkan secara resmi dan mendokumentasikan semua kegiatan.
Ribuan rumah warga di beberapa desa di Kecamatan Dringu terendam banjir akibat banjir kiriman dari kawasan hulu dan meluapnya air Sungai Kedung Galeng akibat jebolnya tanggul, bahkan banjir susulan kembali menerjang hingga tiga kali dan semakin meluas pada akhir Februari dan Maret 2021.