Surabaya (ANTARA) - Pelaku pembunuhan terhadap seorang pemuda di Jalan Tenggumung Wetan, Gang Mangga, Surabaya, sehari-harinya bekerja sebagai tukang jagal di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Pegirian Surabaya, kata perwira kepolisian setempat.
Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ganis Setyaningrum mengungkap pelaku pembunuhan berinisial HS, usia 36 tahun, membunuh korbannya dengan pisau yang sehari-hari digunakan untuk bekerja di RPH Pegirian Surabaya.
"Pisau itu ditusukkan ke bagian perut sebelah kiri korban. Setelah itu langsung disabetkan di bagian tangan," kata AKBP Ganis kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Baca juga: Polisi selidiki kasus pembunuhan seorang pemuda di Surabaya
Korban pembunuhan bernama Syaifuddin Sahab, usia 22 tahun, ditemukan tersungkur bersimbah darah di garasi rumahnya pada Selasa (2/3) sekitar pukul 09.00 WIB. Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo Surabaya sebelum akhirnya meninggal dunia.
Pelaku HS, yang tinggal di Jalan Sawah Pulo Surabaya, ditangkap polisi di rumah orang tuanya di Sampang, Madura, Jawa Timur, pada Rabu (3/3) atau kurang dari 24 jam setelah peristiwa penganiayaan yang menyebabkan korban Syaifuddin meninggal dunia.
Baca juga: Pelaku pembunuhan pemuda Tenggumung Surabaya ditangkap di Madura
Kepada polisi, pelaku HS mengaku spontan melakukan tindakan tersebut setelah melihat sepeda motor istrinya berinisial S, usia 30 tahun, yang semula berada di pinggir jalan, kemudian didorong masuk oleh korban ke garasi rumahnya di Jalan Tenggumung Wetan, Gang Mangga, Surabaya.
"Pelaku HS sempat mencari istrinya dengan masuk ke rumah korban. Tapi, kemudian mendengar keributan di garasi rumah korban, lalu melihat istrinya seperti dipaksa masuk oleh korban. Saat itulah pelaku menusukkan pisau yang dibawanya ke sejumlah bagian tubuh korban," ucap AKBP Ganis.
Polisi masih menyelidiki motif perkaranya. Diduga berlatar belakang asmara.
Menurut Ganis, sementara diperoleh informasi istri pelaku mengenal korban dari media sosial Facebook dan telah aktif berkomunikasi selama setahun terakhir.
"Kami masih dalami hubungan istri pelaku dengan korban dari hasil berkomunikasinya di Facebook ini seperti apa. Itu nanti bisa mengungkap motif perkara ini," ucapnya.