Surabaya (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Surabaya mengusulkan sekitar 390 ribu orang untuk menjalani vaksinasi COVID-19 tahap kedua kepada pemerintah pusat.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara di Surabaya, Kamis, mengatakan dari jumlah tersebut, 117 ribu orang terdiri dari kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi, 266 ribu orang lansia dan sekitar tujuh ribu orang yang masih tertunda pada vaksin tahap pertama.
"Memang kapasitas kami 60 ribuan. Tapi tahap dua ini kami usul sementara sekitar 390 ribu. Mungkin nanti diberikan secara bertahap. Pemkot bisa mempercepat pelaksanaan vaksin tersebut karena sudah menyusun strategi," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Febri juga meminta masyarakat yang belum mendapatkan giliran vaksin untuk bersabar dan tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes). Namun begitu, bagi warga yang sudah divaksin pun tetap diimbau agar terus menjalankan protokol kesehatan demi keselamatan bersama.
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menyiapkan berbagai persiapan dan strategi untuk vaksinasi COVID-19 tahap kedua yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi.
Ia mengatakan ada beberapa strategi yang telah disiapkan di antaranya pendataan kepada seluruh kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas yang tinggi dan menambah fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang disebar di beberapa titik se-Surabaya.
"Untuk itu kita melakukan pendataan tempat umum mana saja yang memungkinkan digunakan untuk penyuntikan vaksin," kata Febri.
Febri menjelaskan pada saat proses penyuntikan nanti tidak hanya digelar di fasyankes saja, tapi juga dilaksanakan melalui posko-posko yang bakal didirikan di sekitar lokasi sasaran, seperti halnya pelaksanaan vaksin yang diperuntukkan bagi pedagang di pasar.
"Maka poskonya bisa dibangun di sekitar situ (pasar). Jadi supaya lebih dekat dan tidak mengganggu pekerjaan mereka. Jadi pada saat sudah ada jadwalnya siapa yang mendapatkan prioritas pertama di situ akan kita buat posko," ujarnya.
Bahkan, Febri menyebut, demi mempercepat pelaksanaan penyuntikan, rencananya pelayanan vaksinasi COVID-19 bakal digelar juga pada hari Sabtu dan Minggu. Artinya vaksinasi akan dilakukan tujuh hari kerja mulai dari hari Senin–Minggu.
Menurut dia, hal itu menjadi penting dilakukan agar warga yang tidak bisa datang pada hari kerja dapat suntik vaksin di akhir pekan. "Jadi kami pelayanannya Sabtu dan Minggu juga ada," katanya.
Febri juga menjelaskan, kelompok masyarakat yang memiliki interaksi dan mobilitas tinggi yang, bakal menerima vaksin tahap kedua ini seperti, aparatur sipil negara (ASN) dan Non-ASN di lingkup Pemkot Surabaya, TNI, Polri, anggota DPRD, kejaksaan, pengadilan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Surabaya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga tokoh agama.
"Rekan-rekan wartawan, pendidik, pengusaha pariwisata, lansia, dan pelayanan publik lainnya," ujarnya.