Surabaya (ANTARA) - Tim ahli Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memastikan timbunan untuk menutup longsor yang dilakukan saat ini di jalur A Km 06+200 Tol Surabaya-Gempol aman dan bisa dilalui kendaraan dua lajur.
Koordinator Laboratorium Mekanika Tanah dan Batuan, Fakultas Teknik Sipil ITS, Gani ST MT di Surabaya, Jumat, mengatakan dua lajur di Km 06+200 Tol Surabaya-Gempol yang telah dilalui kendaraan, masing-masing lajur 3 untuk kendaraan di atas golongan 1, seperti mobil box dan truk kecil, serta lajur 2 hanya untuk kendaraan golongan 1, seperti mobil sedan dan MPV.
Ia mengatakan Tim ITS yang bekerja sama dengan Jasamarga dalam menangani longsoran di tepian tol itu juga telah melakukan pengalihan aliran sisa air yang ada di area longsoran.
Selain itu, kata Gani, telah dilakukan pembersihan lokasi dan pengangkutan material tanah untuk mengurangi beban pada timbunan.
"Tes sondir atau uji dengan melakukan penetrasi konus ke dalam tanah juga telah kami lakukan, hasilnya menyatakan bahwa pada kedalaman 8 meter sudah didapatkan tanah keras, sehingga timbunan dalam kondisi aman," kata Gani dalam lembaran penjelasannya.
Oleh karena itu, Tim ITS merekomendasikan bahwa kondisi badan jalan saat ini sudah aman untuk dilalui kendaraan 2 lajur.
Sebelumnya, Jasamarga mendatangkan tim ahli geoteknik dari ITS untuk menangani perbaikan badan jalan yang amblas di ruas tol Surabaya-Gempol, Jawa Timur pada Rabu (27/1).
General Manager Representative Office 3 Jasa Marga Transjawa Tollroad Hendri Taufik mengatakan koordinasi dengan ITS tujuannya untuk mendapatkan rekomendasi yang lebih tepat terkait dengan struktur tanah di lokasi.
Jasamarga, kata dia, dalam proses pengamanan jalur tol juga telah melakukan penguatan di sepanjang pinggiran jalan tol yang longsor dengan metode "sand bag". Tujuannya agar tidak terjadi longsor susulan.
"Kami juga melakukan penguatan tanah dengan mortar, yaitu menggunakan pasir dan semen agar keretakan tidak semakin parah," tuturnya.
Sementara itu, lajur A Tol Surabaya-Gempol KM 06+200 arah Gempol dikabarkan mengalami longsor akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.
Akibatnya, Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Polda Jawa Timur menutup akses tol itu untuk kendaraan golongan III, seperti truk besar dan kecil, karena lokasi longsor berstatus rawan.