Surabaya (ANTARA) - Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Jawa Timur bersama Polrestabes Surabaya dan tim ahli lingkungan melakukan olah tempat kejadian perkara di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Margomulyo Surabaya, Selasa, guna menyelidiki terjadinya penyebab ledakan pada Minggu (24/1) malam.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat olah TKP mengatakan berdasarkan informasi yang didapat, ledakan tersebut tidak berada tepat di SPBU melainkan berasal dari saluran air atau selokan yang ada di taman depan SPBU.
Video oleh Hanif Nashrullah
"Letupan atau suara ledakan pertama kali terjadi di selokan yang ada di taman depan SPBU Margomulyo. Sehingga, SPBU tetap bisa beroperasi secara normal," kata Gatot.
Baca juga: Terjadi lima kali ledakan di kawasan SPBU Margomulyo Surabaya
Baca juga: Semalam terjadi lima kali ledakan di kawasan SPBU Margomulyo Surabaya
Meski begitu, Gatot belum bisa memberikan penjelasan lebih lengkap karena sampai saat ini Labfor Polda Jatim bersama dengan Polrestabes Surabaya masih melakukan olah TKP.
Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Oki Ahadian Purnomo menyatakan indikasi penyebab ledakan di taman depan SPBU Margomulyo masih dicari sebab di taman tersebut tidak ada pipa gas.
"Di lokasi tidak ada pipa gas, namun disampaikan pihak Pertamina ada bahan yang mudah terbakar, sehingga sampai saat ini masih dilakukan analisa yang nantinya bisa diketahui secara pasti penyebabnya," ucap mantan Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim itu.
Baca juga: Alasan keamanan, layanan SPBU Margomulyo Surabaya dihentikan sementara
Dilaporkan sebelumnya, terjadi lima kali ledakan di kawasan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Jalan Margomulyo Surabaya, Minggu (24/1).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya sebuah warung di samping SPBU Margomulyo yang tersambar api akibat salah satu ledakan tersebut.
Labfor Polda Jatim selidiki penyebab ledakan di taman depan SPBU Margomulyo Surabaya
Selasa, 26 Januari 2021 14:05 WIB
Di lokasi tidak ada pipa gas, namun disampaikan pihak Pertamina ada bahan yang mudah terbakar