Madiun (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jatim Heru Tjahjono meninjau pembangunan rumah sakit lapangan khusus pasien COVID-19 di kawasan Rumah Sakit Umum Dungus yang berada di Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
"Kami tinjau karena sesuai rencana tanggal 25 Januari sudah bisa selesai," ujar Heru Tjahjono di sela kegiatannya meninjau rumah sakit lapangan khusus COVID-19 di RSU Dungus Kabupaten Madiun, Jumat.
Menurut dia, bangunan fisik rumah sakit tersebut sudah selesai, hanya tinggal proses penyelesaian akhir.
Meski demikian, Sekdaprov meminta pelaksana proyek pembangunan yakni PT Cipta Aneka Solusi untuk menambah jam kerja pegawainya agar rumah sakit lapangan tersebut siap digunakan tepat waktu.
"Bangunan fisiknya sudah selesai, tinggal finishing. Proses finishing ini yang membutuhkan waktu lama. Saya minta bisa dikerjakan 24 jam agar bisa selesai tepat waktu 25 Januari," kata Heru.
Sesuai rencana, nantinya fasilitas kesehatan yang dibangun dari anggaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Bantuan Tak Terduga (BTT) Pemprov Jawa Timur itu difungsikan untuk menampung pasien terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala di wilayah Madiun dan sekitarnya.
Adapun, rumah sakit lapangan khusus COVID-19 tersebut dibangun di lahan bekas sanatorium Rumah Sakit Umum Dungus yang dikenal sebagai Rumah Sakit Paru. Sebagian merupakan bangunan lama yang direnovasi dan dibuat terpisah untuk menghindari penularan COVID-19 antarpasien.
Rumah sakit lapangan tersebut dibangun karena melihat kasus COVID-19 di wilayah eks-Keresidenan Madiun yang semakin banyak sehingga ruang isolasi di sejumlah rumah sakit mulai terbatas. Rencananya rumah sakit tersebut memiliki kapasitas tampung hingga 140 pasien.
Sementara itu, data Satgas COVID-19 Jatim mencatat jumlah kasus konfirmasi baru di eks-Keresidenan Madiun pada Jumat (22/1/2021) masih cukup tinggi.
Kasus konfirmasi baru di Kota Madiun mencapai 60 orang dengan total kasus 844 orang, Kabupaten Madiun bertambah 36 orang dengan total kasus 688 orang, dan Magetan bertambah delapan orang dengan total kasus 1.555 orang.
Kemudian, Kabupaten Ponorogo bertambah 45 orang dengan total kasus 1.781 orang, dan Pacitan bertambah 50 kasus konfirmasi baru dengan total kasus 1.345 orang.
Karena itu, pemerintah meminta masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari guna mencegah penyebaran COVID-19 di wilayah Jatim.