Surabaya (ANTARA) - Kepolisian Daerah Jawa Timur mengirimkan bantuan sebanyak 25.165 paket sembako untuk korban banjir di Kalimantan Selatan dan gempa bumi di Sulawesi Barat.
"Saya bersama Ketua Bhayangkari hari ini memberangkatkan paket sembako untuk saudara kita yang terkena musibah banjir dan gempa," kata Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo saat memberangkatkan bantuan tersebut di Mapolda setempat, Surabaya, Selasa.
Brigjen Pol Slamet mengatakan, bantuan yang terkumpul bukan hanya dari anggota Polda Jatim saja, melainkan juga dari polres-polres jajaran yang ada di wilayah setempat.
Paket sembako yang dikirim ke korban bencana diangkut menggunakan puluhan truk. Nantinya akan didistribusikan lewat jalur laut menggunakan kapal.
Selain paket sembako juga dikirimkan masker, hand sanitizer, obat-obatan, pakaian, sabun dan handuk.
"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan bisa dipergunakan dengan baik," kata Slamet menambahkan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban yang meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat sebanyak 84 orang.
Rinciannya 73 orang meninggal dunia di Mamuju dan 11 orang di Majene. Tercatat 679 luka ringan, 253 luka berat, yaitu 189 orang luka berat di Mamuju dan 64 orang luka berat di Majene.
"4.421 orang mengungsi di Majene dan 15.014 mengungsi di Mamuju," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati.
Sedangkan untuk banjir di Kalimantan Selatan ada 10 kabupaten/kota terdampak. Yakni Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.
Sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi, Kabupaten Banjar 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi, Kota Banjar Baru 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi.
Kabupaten Balangan sebanyak 1.154 rumah terdampak dengan 17.501 jiwa mengungsi, Kabupaten Tabalong 407 rumah dengan 770 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 387 rumah terdampak dan 6.690 jiwa mengungsi, Kota Banjarmasin dengan 716 jiwa terdampak, Kabupaten Batola 517 rumah dan 28.400 jiwa terdampak.
"Terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut tujuh orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tiga orang, Kota Banjar Baru satu orang, Kabupaten Tapin satu orang, dan Kabupaten Banjar tiga orang," ucap Raditya. (*)