Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mengecek kerusakan sejumlah infrastruktur, proses evakuasi hingga distribusi logistik di 10 kabupaten dan kota yang terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Saya hanya ingin memastikan ke lapangan. Pertama, mengenai kerusakan infrastruktur yang memang terjadi, ada beberapa jembatan yang runtuh seperti yang kita lihat di belakang ini. Ini juga salah satu jembatan yang runtuh akibat banjir," kata Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan banjir di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin.
Presiden Jokowi antara lain meninjau Jembatan Pekauman bersama dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dan Bupati Banjar Khalilurrahman.
"Saya sudah minta ke Menteri PU agar dalam 3-4 hari ini bisa diselesaikan sehingga mobilitas distribusi barang tidak terganggu," tambah Presiden.
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga mengecek kesiapan evakuasi dan distribusi logistik untuk warga terdampak banjir di Kalsel.
"Kedua, berkaitan dengan evakuasi, saya melihat di lapangan tertangani dengan baik. Ketiga, logistik untuk pengungsi ini penting karena hampir 20 ribu masyarakat berada di pengungsian," ungkap Presiden.
Apabila pemerintah daerah kesulitan memenuhi logistik, Presiden Jokowi menegaskan pemerintah pusat akan turut tangan memenuhi kebutuhannya.
"Sehingga tiga hal tadi yang penting untuk kita lihat sehingga kekurangan-kekurangan yang ada bisa dibantu oleh pemerintah pusat selain juga dari logistik yang ada di pemerintah provinsi, kabupaten dan kota," kata Presiden.
Sebanyak 10 kabupaten/kota terdampak banjir di Kalimantan Selatan adalah Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.
Hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir sejak Selasa (12/1). Tercatat sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi.
Selain itu, terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang, Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir sejak 14 Januari 2021. Tim gabungan telah menyalurkan bantuan terhadap 10 kabupaten yang terdampak bencana banjir mulai dari material maupun non material seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan.
Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang sedangkan musim hujan masih akan berlangsung hingga Februari 2021.
Tinjau banjir Kalsel, Presiden Jokowi cek kerusakan infrastruktur, evakuasi dan logistik
Senin, 18 Januari 2021 16:58 WIB