Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim ikut memerangi informasi bohong atau hoaks sebagai bagian dari implementasi amar makruf nahi munkar.
"Saat ini dinamika ada di tangan, ada di jari sehingga saring dulu sebelum sharing (bagi). Ini sebagai implementasi amar makruf nahi munkar, bagaimana kemungkaran digital teknologi akibat hoaks," kata Khofifah saat membuka Musyawarah MUI Jatim di salah satu hotel di Sidoarjo, Selasa.
Menurut dia, secara psikologi masyarakat akan terganggu ada substansi konten tidak sesuai kultur tetapi terlanjur viral dalam bentuk hoaks.
Dalam kesempatan itu, gubernur mengatakan jika penduduk Indonesia merupakan Islam terbesar dan importir makanan halal terbesar.
"Mungkin ini yang harus dibalik dari impor menjadi ekspor," katanya.
Ia mengatakan jika tidak ada halangan pada awal tahun 2021 akan diresmikan kawasan industri halal IKM dan UKM oleh wapres.
"Untuk industri halal sudah disiapkan tempat untuk makanan-minuman, lengkap dengan sertifikasi lab dan izin eksportir impor industri halal," katanya.
Selanjutnya juga akan ada rumah ekspor yang menjadi tempat satu-satunya oleh Kemendag di Jawa Timur.
"Karena saya baru memberangkatkan ekspor kambing dengan tujuan Brunei Darussalam. Kemudian disusul negara-negara lain di Timur Tengah," ucap dia.
Sementara itu, Ketua MUI Jatim Abdus Shomad mengatakan tugas MUI adalah bagaimana menggerakkan kepemimpinan efektif dengan menjadikan ulama sebagai panutan.
"Selain itu, juga mengembangkan ukhuwah Islamiyyah," ucapnya.