Pamekasan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pamekasan, Jawa Timur, Rabu, menyampaikan peringatan dini potensi cuaca buruk di wilayah itu dalam tiga hari ke depan.
Menurut Penyelia Penanggulangan Bencana Pamekasan Budi Cahyono, potensi cuaca buruk di Pamekasan dalam tiga hari ke depan itu, berdasarkan prakiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika yang disampaikan kepada institusi itu.
"Intinya kita diminta untuk mewaspadai potensi hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang disertai petir dan angin kencang," kata Budi.
Baca juga: Banjir di Pamekasan merendam rumah warga
Berdasarkan prakiraan BMKG tersebut, cuaca buruk akan berlangsung mulai Rabu (16/12) hingga Jumat (18/12).
Waktunya mulai pagi, siang, sore hingga malam hari dan meliputi sejumlah daerah di Pulau Madura, termasuk sejumlah kabupaten lain di Pulau Jawa.
"Kami berharap teman-teman media juga bisa menyebar luaskan berita penting ini, agar masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan," katanya, menjelaskan.
Baca juga: BPBD Pamekasan mendirikan posko terpadu penanganan banjir
Budi lebih lanjut menyatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan instansi dinas lintas sektor agar ikut menyampaikan hal ini.
"Yang juga tidak kalah pentingnya adalah melakukan kewaspadaan dini," ujar Budi.
Salah satu bentuknya dengan memperhatikan sekitar lingkungan mereka, seperti melakukan penebangan pohon yang berjarak dekat dengan rumahnya, atau yang berdekatan dengan kabel jaringan listrik.
Budi mengingatkan, cuaca buruk yang pernah terjadi di Pamekasan pada minggu pertama Desember 2020, hendaknya menjadi referensi agar masyarakat lebih berhati-hati, termasuk melakukan antisipasi dini dalam mencegah terjadinya banjir.
"Sebab, berdasarkan evaluasi tim BPBD bersama perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Pamekasan, banjir yang melanda Kota Pamekasan salah satu penyebabnya, karena aliran air, seperti sungai dan selokan banyak sampahnya," kata Budi, menjelaskan.
Sejak sebelum musim hujan, BPBD dan sejumlah instansi terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan memang telah sering melakukan bakti sosial bersih-bersih aliran sungai dan selokan di sejumlah titik di Pamekasan.
"Namun jika tidak ada dukungan dari masyarakat, maka upaya baik kita tidak akan berarti. Misalnya, kita bersih-bersih, tapi masyarakat tetap membuang sampah di aliran sungai," katanya, menjelaskan.