Surabaya (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III meraih penghargaan dari Majalah SWA berkolaborasi dengan NBO Indonesia yang menilai perusahaan itu mampu menciptakan kader pimpinan perusahaan.
Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer dalam keterangan persnya di Surabaya, Rabu menyebut penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi dari luar perusahaan untuk Pelindo III.
Hal tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa Pelindo III memiliki pegawai yang siap berkompetisi untuk menjadi kader pimpinan perusahaan di masa yang akan datang.
"Ini sejalan dengan core values BUMN AKHLAK, yaitu kompeten dengan menciptakan kader-kader terbaik internal Pelindo III dalam menempati posisi strategis di perusahaan," katanya.
Ia mengatakan, kesuksesan Pelindo III dalam menciptakan kader pimpinan perusahaan terwujud dalam komposisi direksi yang saat ini menjabat. Lima orang direksi di Pelindo III berasal dari pegawai yang berkarier di perusahaan. Para direksi tersebut diangkat bersama direktur utama pada tanggal 18 Juni 2020.
Sementara dalam penghargaan tersebut, Pelindo III dinilai sukses dalam mengimplementasikan teknologi informasi untuk mempermudah pengelolaan pegawai.
Dengan implementasi teknologi, pegawai perusahaan dimudahkan dalam bekerja yang pada akhirnya hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas.
“Kepeminpinan teknologi menjadi cara kami dalam mengelola perusahaan yang sudah kami inisiasi sejak beberapa tahun lalu, sekarang manfaatnya sangat terasa di tengah pandemi COVID-19,” lanjut U Saefudin Noer.
Penghargaan diserahkan secara daring dalam acara yang bertajuk Indonesia Best Companies In Creating Leaders From Within 2020:Digital Leaders and New Ways of Developing Talent.
Penghargaan diperoleh Pelindo III setelah melalui serangkaian penilaian oleh dewan juri. Setidaknya ada lima aspek penilaian meliputi vision, mission and fFramework (15 persen), leadership development program (20 persen), Program implementation and execution (20 persen), leader born from within (30 persen), dan bBusiness impact (15 persen).
Dewan juri yang terlibat dalam proses penilaian itu adalah Amir Abdul Rachman (Former President Commisioner MNC Land), Elia Massa Manik (Former CEO Pertamina), Josef Bataona (Former HR Director Unilever), Irham Dirmy (Wakil Komisi Aparatur Sipil Negara), dan Susanna Hartawan (Managing Director NBO Indonesia.