Lamongan (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut provinsi yang dipimpinnya menempati peringkat kedua sebagai penyumbang ekspor terbesar Indonesia ke pasar global, yang pelepasannya dilakukan serentak dan dipusatkan di Kabupaten Lamongan, serta dipimpin Presiden Joko Widodo secara virtual.
"Saya mengapresiasi 133 eksportir yang hari ini telah melakukan pelepasan ekspor serentak ke 24 negara. Ada 29 eksportir dari Jawa Timur yang turut serta pada kegiatan pelepasan ekspor hari ini, dua di antaranya merupakan IKM yang melakukan ekspor perdana," kata Khofifah di Lamongan, Jumat.
Komoditas asal Jawa Timur yang diekspor kali ini, yaitu perhiasan emas/perak, produk perikanan dan olahannya, industri kimia, barang kerajinan, coklat dan olahannya, produk aluminium, kerupuk, sukun beku, sorbitol, produk kayu, tisu, pupuk, dan produk kimia.
Terdapat pula produk yang juga diekspor pertama kali dari Jawa Timur yaitu adalah cerutu dari Mojokerto dan tempat tidur sapi dari Lumajang. Produk-produk unggulan Jawa Timur tersebut diekspor ke Jepang, Australia, Amerika Serikat, Uni Eropa, Korea, China, Malaysia, dan Dubai.
Khofifah mengatakan kegiatan pelepasan ekspor ini memacu bergeraknya perekonomian setelah menurun akibat pandemi, dengan nilai ekspor mencapai 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan Rp23,75 triliun.
Kegiatan ini diharapkan mendorong pelaku usaha dalam negeri untuk terus melakukan ekspor agar dapat berkontribusi pada peningkatan ekspor nonmigas, mendorong pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Khofifah menegaskan dengan menduduki peringkat kedua sebagai provinsi dengan sumbangan terbesar terhadap ekspor nasional, menjadi bukti bahwa Jawa Timur mempunyai peranan signifikan bagi penerimaan devisa negara yang berasal dari kinerja perdagangan luar negeri khususnya kinerja ekspor.
Pada periode Januari-Oktober 2020 nilai ekspor Jawa Timur mencapai 16,91 miliar dolar AS, atau berkontribusi sebesar 12,86 persen terhadap ekspor nasional.
Saat ini nilai ekspor nonmigas Jawa Timur pada bulan Oktober 2020 mencapai 1,53 miliar dolar AS atau naik sebesar 0,72 persen dibandingkan September 2020.
Komoditas unggulan ekspor nonmigas Jawa Timur meliputi tembaga, kayu dan barang dari kayu, serta lemak dan minyak hewan nabati. Total neraca perdagangan luar negeri Jawa Timur selama bulan Oktober 2020 mengalami surplus sebesar 147,43 juta dolar AS.
Jatim peringkat kedua sumbang ekspor terbesar Indonesia ke pasar global
Jumat, 4 Desember 2020 20:23 WIB