Tergolong sebagai masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Nurkholis warga Kepuh Permai yang menderita hipoglikemia ini merasa nyaman karena didampingi oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal dan merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada individu dengan diabetes.
Hal ini dapat disebabkan karena berbagai alasan, termasuk aktivitas fisik yang berlebihan, penggunaan dosis yang kuat untuk insulin atau tidak cukup makan.
Kondisi tersebut menyebabkan penderita mudah merasa pusing, gemetar dan terburuk dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga kejang.
Namun dengan menjadi Peserta JKN-KIS yang iurannya telah dibayarkan oleh Pemerintah, Nurkholis merasa sangat terbantu. Menurut pengakuan istri Nurkholis, Mailil Munah, suaminya telah menjalani rawat inap di RSU Bunda Waru Sidoarjo, selama empat hari.
"Beberapa hari suami dirawat disini, saya hanya butuh biaya makan,minum dan beli bensin jika hendak pulang bergantian dengan anak saya untuk menunggu bapak," tutur Mailil Munah.
Ia menjelaskan dirinya dan keluarga sangat bersyukur karena sejak mendampingi proses rawat jalan sampai sekarang, Kartu Indonesia Sehat menjadi andalan sebagai penopang pembiayaan selama keluar masuk puskesmas dan rumah sakit.
Pelayanan yang diberikan juga tidak dibedakan. Setiap saat perawat dan dokter jaga selalu mengontrol keadaan kesehatan pasien yang lain dan suaminya.
"Suami, saya dan anak saya, semuanya punya KIS dari kelurahan yang selama ini sangat membantu keluarga kami. Kartu yang kami miliki gratis tanpa harus membayar iuran setiap bulannya. Jadi selama suami saya berobat, ya BPJS kesehatanlah yang selalu membayarnya," tambah Mailil sambil menunjukkan kartu JKN-KIS nya.
Besar harapan dan keluarga agar program ini terus berjalan. Karena baginya, JKN-KIS adalah penolong bagi masyarakat yang dapat dikatakan kurang mampu secara finansial.
"Puji syukur kehadirat tuhan selalu kami ucapkan. Kesetiaan BPJS kesehatan tak diragukan lagi. Sangat membantu orang-orang seperti kami yang tergolong warga kurang mampu. Terima kasih BPJS Kesehatan," tukasnya. (*)
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang terjadi ketika kadar gula di dalam darah berada di bawah kadar normal dan merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada individu dengan diabetes.
Hal ini dapat disebabkan karena berbagai alasan, termasuk aktivitas fisik yang berlebihan, penggunaan dosis yang kuat untuk insulin atau tidak cukup makan.
Kondisi tersebut menyebabkan penderita mudah merasa pusing, gemetar dan terburuk dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga kejang.
Namun dengan menjadi Peserta JKN-KIS yang iurannya telah dibayarkan oleh Pemerintah, Nurkholis merasa sangat terbantu. Menurut pengakuan istri Nurkholis, Mailil Munah, suaminya telah menjalani rawat inap di RSU Bunda Waru Sidoarjo, selama empat hari.
"Beberapa hari suami dirawat disini, saya hanya butuh biaya makan,minum dan beli bensin jika hendak pulang bergantian dengan anak saya untuk menunggu bapak," tutur Mailil Munah.
Ia menjelaskan dirinya dan keluarga sangat bersyukur karena sejak mendampingi proses rawat jalan sampai sekarang, Kartu Indonesia Sehat menjadi andalan sebagai penopang pembiayaan selama keluar masuk puskesmas dan rumah sakit.
Pelayanan yang diberikan juga tidak dibedakan. Setiap saat perawat dan dokter jaga selalu mengontrol keadaan kesehatan pasien yang lain dan suaminya.
"Suami, saya dan anak saya, semuanya punya KIS dari kelurahan yang selama ini sangat membantu keluarga kami. Kartu yang kami miliki gratis tanpa harus membayar iuran setiap bulannya. Jadi selama suami saya berobat, ya BPJS kesehatanlah yang selalu membayarnya," tambah Mailil sambil menunjukkan kartu JKN-KIS nya.
Besar harapan dan keluarga agar program ini terus berjalan. Karena baginya, JKN-KIS adalah penolong bagi masyarakat yang dapat dikatakan kurang mampu secara finansial.
"Puji syukur kehadirat tuhan selalu kami ucapkan. Kesetiaan BPJS kesehatan tak diragukan lagi. Sangat membantu orang-orang seperti kami yang tergolong warga kurang mampu. Terima kasih BPJS Kesehatan," tukasnya. (*)