Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali menjadi nominator ajang Innovation Government Award (IGA) yang digelar oleh Kementerian Dalam Negeri.
Secara virtual, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berkesempatan memberikan pemaparan tentang berbagai inovasi yang dilakukan oleh daerah di hadapan dewan penilai dari unsur Kemendagri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Kementrian Riset dan Teknologi, Bappenas, LAN, LIPI, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Universitas Indonesia dan kalangan media, Rabu malam.
"Inovasi adalah cara kami mengatasi keterbatasan yang ada, semua inovasi yang dilakukan daerah untuk memaksimalkan pembangunan dan mewujudkan kesejahteraan bagi warga. Inovasi pun efektif untuk mendongkrak kinerja pembangunan di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh daerah salah satunya," ujarnya.
Menurut Azwar Anas, inovasi adalah kunci peningkatan kualitas pelayanan publik. Inovasi dilakukan Banyuwangi di semua sektor, mulai pendidikan, kesehatan, sosial, isu lingkungan, pelayanan publik hingga tata kelola pemerintahan.
Bupati Anas juga memaparkan sejumlah inovasi yang dilakukan Banyuwangi, seperti di bidang pendidikan ada Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh), program Banyuwangi Mengajar, pemberian uang saku dan uang transportasi bagi pelajar dari keluarga kurang mampu.
"Kami juga punya inovasi siswa asuh sebaya (SAS) yang melibatkan partisipasi siswa dalam membantu rekannya yang tidak mampu. Inovasi ini salah satu yang mempercepat penanganan pendidikan di daerah," ucapnya.
Di bidang pelayanan publik, lanjut dia, Banyuwangi telah mengembangkan program Smart Kampung yang mendorong pelayanan desa berbasis teknologi informasi (TI).
"Smart Kampung telah menjadi kendaraan untuk menggerakkan ekonomi desa sekaligus untuk memberdayakan warga desa. Kami juga ada Mal Pelayanan Publik pertama yang dibuat kabupaten di Tanah Air. Mal ini telah mengintegrasikan 200 lebih layanan kependudukan dan perizinan dalam satu tempat," paparnya.
Bupati Anas menjelaskan, sektor kesehatan ada program jemput bola perawatan bagi warga miskin yang sakit, laskar penjaja sayur yang memburu ibu hamil berisiko tinggi. Juga ada program sosial pemberian makanan bergizi gratis setiap hari kepada lansia miskin sebatangkara yang diberi nama "Rantang Kasih".
Sememtara di Peternakan, ada kartu elektronik ternak (e-Nak) untuk mendata ternak yang berisi data riwayat ternak sapi, mulai usia hingga riwayat kesehatan, hingga riwayat kehamilan.
"Alhamdulillah, semua inovasi yang kami kerjakan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Data-data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan rapor yang baik atas kinerja pembangunan Banyuwangi," tuturnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pernah menyabet penghargaan serupa menjadi kabupaten terinovatif pada pengharagaan Innovation Goverment Award (IGA) 2018 dan 2019. (*)