Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari meninjau Pasar Benteng Pancasila (Benpas) yang rencananya diresmikan pengoperasiannya pada Kamis (22/10).
Kunjungan Wali Kota Mojokerto yang akrab dipanggil Ning Ita di Pasar Benpas, Rabu, untuk melihat kondisi pasar yang pernah terbakar pada 2017 lalu itu telah siap ditempati oleh para pedagang.
Memakai face-shield sebagai bagian dari protokol kesehatan, Ning Ita didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengelilingi bangunan yang telah rampung tersebut.
Kunjungan Wali Kota Mojokerto yang akrab dipanggil Ning Ita di Pasar Benpas, Rabu, untuk melihat kondisi pasar yang pernah terbakar pada 2017 lalu itu telah siap ditempati oleh para pedagang.
Memakai face-shield sebagai bagian dari protokol kesehatan, Ning Ita didampingi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo mengelilingi bangunan yang telah rampung tersebut.
Ning Ita juga masuk ke kios yang belum berpenghuni untuk melihat-lihat dan membahas fasilitas yang ada. Ia juga menyempatkan diri berbicara dengan salah satu pedagang kios yang dulunya adalah penghuni lama saat pasar terbakar dan menyapa pedagang-pedagang lain sebelum melanjutkan inspeksi.
Ning Ita mengatakan jika Pasar Benteng Pancasila itu merupakan pasar keempat yang dibangun setelah dua tahun menjabat dengan tujuan untuk memajukan ekonomi, terlebih setelah krisis pandemi.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Mojokerto itu juga mengenalkan bentuk transaksi modern yang akan digunakan dalam bertransaksi di Pasar Benteng Pancasila nanti.
"Kami juga telah menyiapkan aplikasi cashless meeber. Aplikasi ini sudah disiapkan sejak tiga bulan terakhir, jadi bukan sesuatu yang tiba-tiba. Model transasksi ini juga dapat memutus rantai penyebaran virus corona," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo menerangkan jika pedagang sudah dibekali dan install-kan aplikasi itu di masing-masing telepon genggam.
"Cuma sekarang tergantung pembelinya, karena pembeli harus punya aplikasi itu juga. Kalau pembeli tidak punya aplikasi itu, tidak bisa," ucapnya.
Ia mengatakan, meski belum semua pedagang dapat mengoperasikan meeber, pihaknya telah melakukan pelatihan. "Nanti kami akan terus dampingi dalam penggunaannya ke depan," ujarnya.
Ruby menjelaskan jika walikota tidak memberi catatan apa-apa selain bahwa pasar telah harus siap untuk peresmian. Hanya saja, ada beberapa hal kecil yang perlu diperbaiki seperti rolling door yang macet dan penambahan lampu oleh para pedagang.
"Nanti kami coba mengklasifikasikan kios. Karena masih ada pedagang makanan minuman dan pedagang kain yang bersebelahan, jadi masih harus di petak-petak," katanya.
Ditanya apakah ada keluhan dari pedagang sekitar, Ruby mengatakan jika saat ini mereka telah merasa cukup dengan apa yang telah diberikan pemerintah.
"Sementara tidak ada karena pada dasarnya mereka sudah sangat bersyukur dengan adanya bangunan ini," katanya.
Pasar yang berada di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini memiliki total 242 kios yang dibangun dengan dana sebesar Rp11,2 miliar.
Kios-kios ini telah diisi oleh 198 eks-pedagang alun-alun, 17 pedagang dari Tropodo, dan 25 pedagang yang telah mendaftar di Disperindag.
"Hari ini akan diumumkan siapa saja yang terpilih untuk menempati pasar karena yang terdaftar di kami ada lebih dari 30-an orang. “Padahal yang tersedia hanya 25. Itu terserah Bu Wali milih yang mana. Kualifikasinya mereka yang sudah berjualan, sudah ada jiwa-jiwa pedagangnya dan bukan orang baru," ujarnya.
Terakhir, Ruby berharap agar sampai malam nanti, semua kios sudah langsung terisi. "Sehingga persiapan peresmian besok, waktu ditinjau oleh Bapak Ketua DPD, Bu Gubernur ataupun wali kota kiosnya sudah buka semua. Waktu peninjauan nanti, biar sudah bisa ada transaksi jual-beli. Bisa langsung berfungsi," katanya.
Ning Ita mengatakan jika Pasar Benteng Pancasila itu merupakan pasar keempat yang dibangun setelah dua tahun menjabat dengan tujuan untuk memajukan ekonomi, terlebih setelah krisis pandemi.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Mojokerto itu juga mengenalkan bentuk transaksi modern yang akan digunakan dalam bertransaksi di Pasar Benteng Pancasila nanti.
"Kami juga telah menyiapkan aplikasi cashless meeber. Aplikasi ini sudah disiapkan sejak tiga bulan terakhir, jadi bukan sesuatu yang tiba-tiba. Model transasksi ini juga dapat memutus rantai penyebaran virus corona," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Mojokerto Ruby Hartoyo menerangkan jika pedagang sudah dibekali dan install-kan aplikasi itu di masing-masing telepon genggam.
"Cuma sekarang tergantung pembelinya, karena pembeli harus punya aplikasi itu juga. Kalau pembeli tidak punya aplikasi itu, tidak bisa," ucapnya.
Ia mengatakan, meski belum semua pedagang dapat mengoperasikan meeber, pihaknya telah melakukan pelatihan. "Nanti kami akan terus dampingi dalam penggunaannya ke depan," ujarnya.
Ruby menjelaskan jika walikota tidak memberi catatan apa-apa selain bahwa pasar telah harus siap untuk peresmian. Hanya saja, ada beberapa hal kecil yang perlu diperbaiki seperti rolling door yang macet dan penambahan lampu oleh para pedagang.
"Nanti kami coba mengklasifikasikan kios. Karena masih ada pedagang makanan minuman dan pedagang kain yang bersebelahan, jadi masih harus di petak-petak," katanya.
Ditanya apakah ada keluhan dari pedagang sekitar, Ruby mengatakan jika saat ini mereka telah merasa cukup dengan apa yang telah diberikan pemerintah.
"Sementara tidak ada karena pada dasarnya mereka sudah sangat bersyukur dengan adanya bangunan ini," katanya.
Pasar yang berada di bawah naungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan ini memiliki total 242 kios yang dibangun dengan dana sebesar Rp11,2 miliar.
Kios-kios ini telah diisi oleh 198 eks-pedagang alun-alun, 17 pedagang dari Tropodo, dan 25 pedagang yang telah mendaftar di Disperindag.
"Hari ini akan diumumkan siapa saja yang terpilih untuk menempati pasar karena yang terdaftar di kami ada lebih dari 30-an orang. “Padahal yang tersedia hanya 25. Itu terserah Bu Wali milih yang mana. Kualifikasinya mereka yang sudah berjualan, sudah ada jiwa-jiwa pedagangnya dan bukan orang baru," ujarnya.
Terakhir, Ruby berharap agar sampai malam nanti, semua kios sudah langsung terisi. "Sehingga persiapan peresmian besok, waktu ditinjau oleh Bapak Ketua DPD, Bu Gubernur ataupun wali kota kiosnya sudah buka semua. Waktu peninjauan nanti, biar sudah bisa ada transaksi jual-beli. Bisa langsung berfungsi," katanya.