Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali secara resmi meluncurkan logo Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-92 tahun 2020 di Jakarta, Kamis malam dan mengajak semuanya menggelorakan semangat pemuda bersatu dan bangkit
"Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, saya berpesan agar para pemuda kita bersatu dan bangkit. Meskipun berbeda, kita harus tetap satu, semangat persatuan harus kita pelihara dengan baik. Tanpa persatuan, kita tidak akan bisa, makanya harus bersatu lalu kita bangkit," kata Menpora dalam keterangan resminya.
Menurut Menpora, semangat persatuan sudah mutlak dan tidak bisa ditawar. Seberat apapun masalah, lanjutnya, jika bersatu akan bisa diselesaikan dengan baik. Semangat bergotong royong harus juga dikedepankan dalam menghadapi masalah termasuk menghadapi pandemi COVID-19.
"Semangat persatuan tidak bisa ditawar lagi, harus bersatu dan bergotong royong. Saya kira kita harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan para pemuda kita, bagaimana kita harus bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Berbagai cara terus kita lakukan, termasuk memberikan edukasi penerapan protokol kesehatan," katanya menambahkan.
Dalam kesempatan ini, Menpora memberi penjelasan tentang makna dari logo HSP 2020. Terdapat dua insan yang saling terhubung menggambarkan semangat persatuan pemuda Indonesia yang aktif dalam mengisi kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Sumpah Pemuda ke-92.
Lalu, terdapat perpaduan warna yang beragam melambangkan keberagaman Indonesia pada agama, suku, ras, dan bahasa. Kemudian, warna biru pada logo melambangkan lautan dan warna hijau melambangkan hutan/pertanian Indonesia sebagai salah satu kekayaan sumber daya alam negeri.
"Konsep logo yang dibuat seakan menyambung dan tidak terputus melambangkan semangat persatuan dan kerjasama untuk melawan COVID-19. Pada font Sumpah Pemuda, memiliki kesan tegas sebagai salah satu sifat pemuda yang energik dan aktif," kata Menpora menjelaskan.
Orang nomor satu di Kemenpora itu juga berharap peran pemuda di Tanah Air semakin signifikan. Peranan pemuda yang selama ini sudah dibangun, diminta untuk terus dijalankan dengan baik dan selalu siap dalam menghadapi tantangan kedepannya.
“Anak muda kita harus bisa berinovasi, kreatif menyambut masa yang akan datang. Pemuda kita harus bisa terus menguasai pengetahuan dan teknologi. Kalau tidak, kita bisa tertinggal. Semangat itu harus terus dipelihara,” pungkas Zainudin Amali. (*)