Probolinggo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro bekerja sama dengan BRI secara resmi meluncurkan dan menyerahkan bantuan presiden produktif bagi usaha mikro di Pendapa Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat.
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari didampingi Pimpinan BRI Cabang Probolinggo Farida Budi Wijayanti kepada lima orang perwakilan UMKM di Kabupaten Probolinggo.
"Bantuan itu diberikan kepada para pengusaha mikro sebesar Rp2,4 juta untuk membantu usaha produktif yang telah dilakukan dan bisa digunakan ibu-ibu rumah tangga dan pekerja yang terkena PHK untuk memulai usaha di masa pandemi COVID-19," kata Pimpinan BRI Cabang Probolinggo Farida Budi Wijayanti di Probolinggo.
Ia mengatakan pihaknya berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo untuk membantu kelancaran proses penyaluran kepada penerima bantuan presiden produktif itu dengan membuatkan rekening bagi yang belum mempunyai rekening, sehingga dana itu bisa diterima dengan lancar.
"Tetapi semua itu tergantung kepada Kementerian Koperasi dan UKM yang akan menentukan para penerimanya karena yang diusulkan banyak sekali dan kuotanya secara nasional itu hanya 12 juta penerima," tuturnya.
Ia berharap program itu terus berjalan dan semakin banyak masyarakat yang mendapatkan bantuan presiden produktif, sehingga ke depan bisa dimanfaatkan untuk usaha produktif dengan harapan perekonomian di Kabupaten Probolinggo semakin bagus.
"Orang-orang yang selama ini terkena dampak COVID-19 dan kehilangan pekerjaan, serta merasa kesulitan bisa menumbuhkan usahanya sehingga ekonomi masyarakat bisa lebih baik lagi," katanya.
Sementara Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari mengatakan jumlah pelaku usaha mikro Kabupaten Probolinggo yang telah diajukan telah mencapai 29.469 orang calon penerima, namun data itu akan diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI.
"Penerima bantuan presiden difokuskan kepada pelaku usaha mikro terdampak yang unbankable, sehingga benar-benar menjadi angin segar bagi pelaku usaha mikro untuk dapat melanjutkan usahanya," katanya.
Ia berpesan kepada seluruh penerima BPUM menggunakan bantuan itu dengan bijak sebagai stimulan dalam melanjutkan usaha dan jangan sampai digunakan untuk keperluan lain yang bersifat konsumtif.
"Kami meminta Dinas Koperasi dan Usaha Mikro melaksanakan monitoring evaluasi terhadap pemanfaatan dana bantuan itu, agar dapat benar-benar bermanfaat menjadi stimulan dan pendorong percepatan pemerataan kesejahteraan, serta peningkatan pertumbuhan ekonomi," ujarnya.